"Tidak Ada Prestasi Instan"

BERKOMITMEN membina dan membangun kekuatan dari akar menuju atap juara. Itulah Moch Haris, bos PT Cikeas Putra Pratama yang kini urus Persikabo Kabupaten Bogor. Era baru dimulai.
Jelang Divisi Utama (DU) 2013/2014, Persikabo bikin kejutan. Klub kebanggaan Kabo Mania, kelompok suporter Persikabo, itu penuhi skuad dengan deretan pemain top. Persikabo yang di awal musim ditukangi Kas Hartadi pun pancang target tinggi: juarai DU 2013/2014 dan promosi ke Indonesia Super League (ISL) 2014/2015.
Pada awal perjalanan di DU 2013/2014, Persikabo yang tergabung di Grup 2 bersama PS Bangka, Persih Tembilahan, Villa 2000, PS Bengkulu, Persikad Depok, dan Persisko Jambi, semburkan sinyal positif. Laju mereka tak terbendung.
Persikabo tak terkalahkan di 7 laga awal. Mereka bukukan 6 kemenangan dan 1 hasil seri. Di 3 laga berikutnya sebelum kompetisi jeda panjang, penampilan Persikabo drop. Budi Sudarsono dkk cuma mampu raup 1 kemenangan.
Alih-alih kembali unjuk gigi di sisa laga, Persikabo malah diterpa kondisi lebih runyam jelang akhir libur panjang DU 2013/2014. Manajemen Persikabo di bawah payung PT Keradenan Jaya pailit. Mereka pun pilih bubarkan diri.
Haris yang ketika itu jadi tim manajer tak tinggal diam. Ia tak ingin Persikabo hanyut ke jurang kehancuran. Ia langsung akuisisi saham Persikabo milik PT Keradenan Jaya dan dialihkan ke PT Cikeas Putra Pratama miliknya.
Persikabo pun terselamatkan meski Haris tetapkan kebijakan baru. Ia putuskan potong seluruh gaji punggawanya. Nilainya mencapai 50%. Siapa pun tak terima dengan kebijakan yang bertujuan selamatkan Persikabo itu, ia persilakan angkat kaki.
Faktanya, banyak pemain bertahan meski Kas selaku pelatih kepala pilih cabut. Hebatnya, kondisi itu justru membuat Persikabo terlecut. Tak terkalahkan di 3 laga sisa, Persikabo melenggang ke 16 Besar DU 2013/2014.
Di 16 besar, Persikabo bersaing dengan PSIS Semarang, PSCS Cilacap, dan Pro Duta FC di Grup L. Sayang, Persikabo tampil melempen di fase itu. Cuma mampu raih 4 poin dari 6 laga, mereka terdampar di dasar klasemen dan gagal tembus 8 besar.
Meski begitu, Haris selaku tim manajer sekaligus pemilik Persikabo tak kapok. Ia bertekad maju terus, bahkan kembali pancang target tinggi. Sederet rencana pun disusun buat mewujudkannya. Dan, www.sportiplus.com beroleh kesempatan berbincang banyak dengan Haris. Berikut petikannya:
Faktor apa yang membuat Anda ambil alih kepemilikan Persikabo?
Sebagai orang Bogor, saya ingin lihat Persikabo tumbuh jadi klub profesional yang kuat, sehat, dan berprestasi. Persikabo harus benar-benar jadi kebanggaan masyarakat Bogor. Karenanya, dengan niat bulat, saya selamatkan Persikabo.
Rencana apa yang hendak Anda jalankan buat wujudkan harapan itu?
Langkah pertama adalah benahi internal manajemen dan skuad. Kami coba susun program komprehensif dan realistis yang bisa dukung derap Persikabo ke depan. Semua itu bagian dari proses menata dan membangun kekuatan Persikabo. Ujungnya, tentu, bicara prestasi. Saya ingin Persikabo juarai DU dan tampil di kasta tertinggi kompetisi sepakbola profesional Indonesia.
Apakah bagian dari proses yang Anda maksud itu sama seperti saat hadapi DU 2013/2014, yakni datangkan sederet pemain bintang?
Tidak! Saya mau Persikabo berproses dan maju karena dukungan masyarakat Bogor. Karena itu, Persikabo pun harus mampu besarkan hati masyarakat Bogor. Harus jadi simbol kebanggaan masyarakat Bogor. Dalam membentuk skuad, misalnya, kami bakal maksimalkan potensi lokal. Kami tetap butuh 2-3 pemain bintang buat jadi ikon sekaligus teladan bagi pemain muda. Tapi, potensi lokal lebih prioritas. Sejalan dengan itu, kami pun siap urus lebih serius skuad U-17 dan U-19 Persikabo. Berikutnya, kami dirikan akademi sepakbola Persikabo.
Dengan cara seperti itu, siapkah Anda jika Persikabo tak bisa langsung jadi juara sebagaimana Anda targetkan?
Saya tak ingin Persikabo sekadar bicara gelar juara. Saya pun tahu tak ada prestasi bisa dicapai dengan cara instan. Saya bercita-cita membina dan membangun Persikabo agar tumbuh jadi klub profesional yang kuat, sehat, dan berprestasi. Setelah semua proses berjalan dengan baik, upaya memburu gelar juara otomatis jadi lebih realistis. Jika Persibako eksis dan mapan, saya percaya gelar juara bakal lebih mudah direngkuh.
Intinya, tak masalah buat saya jika di awal perjalanan Persikabo di DU 2014/2015 mentok di fase grup atau 16 besar. Terpenting, kami terus berproses dalam pembinaan dan pembenahan agar di musim-musim berikutnya bisa lebih berprestasi dan akhirnya jadi juara.
Itu dari sisi tim dan teknis. Bagaimana dengan berbagai aspek non-teknis?
Sudah kami siapkan semua. Mulai struktur manajemen, pengadaan fasilitas hingga program berkualitas dan efektif. Saat ini, kami memang masih dalam tahap perencanaan karena perjuangan di DU 2013/2014 pun baru berakhir. Jadi, dengan dukungan masyarakat Bogor, tunggu saja geliat kami.
Haris & Data Diri
Nama lengkap: H Moch Haris
Kelahiran: Bogor, 7 Juli 1969
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Islam
Jabatan: Kepala Desa Cikeas Udik, Kecamatan
Gunung Putri, Kabupaten Bogor
Haris & Keluarga
Istri: Zaenad Aman Kakia
Anak:
1. Fitri S, 22
2. Qio Muhapausuhu Mutajadin, 16
3. O kta Pratama, 5
4. Riswan, 1
Rapor Persikabo di DU 2013/2014
Grup 2
23-08-2014: Persikabo 1-1 Villa 2000
12-08-2014: PS Bengkulu 1-1 Persikabo
08-08-2014: Persikabo 4-0 Persisko
08-06-2014: PS Bangka 1-0 Persikabo
04-06-2014: Persikabo 1-0 Persikad
28-05-2014: Persih 3-1 Persikabo
18-05-2014: Persikabo 1-0 Persih
10-05-2014: Persikad 0-1 Persikabo
06-05-2014: Persikabo 1-1 PS Bangka
29-04-2014: Persisko 1-3 Persikabo
25-04-2014: Persikabo 1-0 PS Bengkulu
18-04-2014: Persitara 1-3 Persikabo
15-04-2014: Villa 2000 1-2 Persikabo
Grup J 16 Besar
02-09-2014: Persikabo 0-2 PSIS
06-09-2014: PSCS 2-0 Persikabo
10-09-2014: Persikabo 1-0 Pro Duta
15-09-2014: Pro Duta 3-2 Persikabo
20-09-2014: Persikabo 1-1 PSCS
24-09-2014: PSIS 1-5 Persikabo