Paras & Prestasi Jadi Magnet
Lindswell Kwok, pewushu cantik dan andal Indonesia.
CANTIK, ramah, dan tangkas di arena. Dengan deretan kelebihan itu, tak heran jika sosok Lindswell Kwok begitu kondang. Apalagi, setelah ia sabet predikat terbaik di Kejuaraan Dunia Wushu 2015.
Aksi Lindswell saat turun di taijiquan (tangan kosong) begitu luwes dan indah. Para juri dibuat terpana. Ia pun beroleh medali emas. Tak puas, gerakan cantik juga diperlihatkan gadis berusia 24 ini di nomor taijijian (pedang). Ia sabet emas ke-2 Kejuraan Dunia Wushu 2015 di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
Kecantikan paras dan prestasi Lindswell bikin wushu Indonesia mewangi. Total, Indonesia kumpulkan 7 emas, 3 perak, 6 perunggu. Status runner up diamankan. Indonesia cuma kalah dari China yang raup 14 emas, 1 perak. Buat Lindswell sendiri, itu adalah emas ke-5 dari Kejuaraan Dunia.
Lindswell bilang peran pelatih asal China sangat besar selain ia memang selalu terpacu curahkan kemampuan terbaik. "Saat tampil, yang saya pikirkan bukan juara. Saya fokus mantapkan persiapan dan konsentrasi penuh saat di arena," kata Lindswell.
Hadapi Jejuaraan Dunia Wushu 2015, Ketua Umum PB WI Supandi Kusuma gaet pelatih Rui Yang dan Zhen Liu asal China. Target juara pun dipancang bagi setiap pewushu nasional, termasuk Lindswell.
Tekuni wushu sejak usia 9, Lindswell begitu menghayati filosofi seni beladiri itu. Ia lebih mampu menahan emosi, bahkan tak lagi pemalu. "Sewaktu kecil, saya introvert dan pemalu. Suara saya pun pelan. Teman-teman kerap komplain," tutur anggota Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini.
Wushu, tak pelak, membuat Lindswell jadi lebih berarti. Berangkat dari Binjai, Sumatera Utara, ia kerap terbang ke berbagai negara. Sudah melanglang buana dan rajut banyak prestasi manis, ia tetap tekun asah diri. Tapi, jika disebut dirinya sudah sukses besar, ia malah gerah. "Masih banyak yang harus saya perdalam," ucapnya.
Lindswell pernah gagal. Itu terjadi di Asian Games XVI-2010 Guangzhou, China. Di penyisihan, ia tempati urutan 1. Di final, ia goyah saat lakoni gerakan melompat. "Jika goyah, nilai dipotong 0,1. Itu risiko dan saya pernah rasakan itu," tukas anak bungsu dari 6 bersaudara keluarga Nur'Aini dan Tjoa Eng Hin ini.
Kegagalan itu lecut motivasi Lindswell. Ia tingkatkan intensitas latihan. Hasilnya, ia mampu tampil lebih mantap di arena. Ia pun kembali diandalkan Indonesia dalam persiapan menuju SEA Games XXIX-2017 Kuala Lumpur dan Asian Games XVIII-2018 Jakarta-Palembang. Dan, ia siap toreh prestasi terbaik bagi Merah Putih.
Lindswell & Data Diri
Nama lengkap: Lindswell Tjoa Kwok
Nama panggilan: Lidswell
Kelahiran: Binjai, 24 September 1991
Orangtua: Nur'Aini (ibu) & Tjoa Eng Hin
Urutan dalam keluarga: Bungsu dari 6 bersaudara
Pendidikan: SD-SMA Hang Kesturi, jurusan Psikologi Universitas Sumatera Utara
Lindswell & Favorit
Makanan: Menu pedas
Minuman: Air putih
Sepatu: Feminin
Olahraga lain: Senam
Lindswell & Medali Emas Wushu Taulo
2006 (1): Emas Kejurnas Surabaya
2007 (1): Emas Taijiquan (tangan kosong) Kejuaraan Dunia Yunior Bali
2011 (2): Emas Taijijian (pedang) World Championship, emas Kejurnas (Pra-PON)
2013 (2): Emas Taijijian World Championship Kuala Lumpur, emas World Games Cali
2015 (2): 2 emas (taijijian dan taijiquan) World Championship Jakarta
Lindswell & Medali Perak
2010 (1): Kejuaraan Dunia Toronto
2011 (1): Kejuaraan Dunia Ankara
2014 (1): Asian Games XVII-Incheon
Lindswell & Medali Perunggu
2006 (1): Kejuaraan Dunia Yunior Kuala Lumpur
2009 (1): Kejuaraan Dunia Ankara
2011 (1): Kejuaraa Dunia Ankara