Menginspirasi Strategi Bisnis
(Foto: Sportiplus)
MEMANCING ternyata bisa menginspirasi strategi bisnis yang jitu. Itu karena berbisnis tak ubahnya memancing. Ya, memancing minat dan deal klien.
MEMANCING ternyata bisa menginspirasi strategi bisnis yang jitu. Itu karena berbisnis tak ubahnya memancing. Ya, memancing minat dan deal klien.
Filosofi kegiatan memancing dan berbisnis punya banyak kesamaan. Ketenangan, kesabaran, keuletan, kegigihan (4 K) yang sangat dibutuhkan dalam berbisnis juga jadi kebutuhan mendasar dalam memancing.
Berbisnis tanpa dilandasi 4 K niscaya akan sulit mendapatkan klien, costumer ataupun partner. Begitu pula memancing. Tanpa 4 K, jangankan ikan besar, ikan kecil pun bisa-bisa tak terpancing sama sekali.
Berikut penjabarannya:
Pasar sasaran: mancing di empang atau laut?
Filosofi pertama adalah menentukan tempat atau lokasi mancing. Jika tujuannya adalah mancing di empang, perlu disadari sejak awal bahwa yang didapat berkisar ikan mas, gurame, atau mungkin ikan lele. Jika ikan tenggiri yang hendak didapat, mancingnya harus ke laut. Dalam berbisnis pun jelas harus ditentukan pasar yang hendak disasar.
Teknologi: alat pancing canggih atau sederhana?
Hendak mancing tenggiri di laut, alat pancingnya tentu harus canggih, gagang pancingnya kuat, benangnya kawat lentur, dan roll-nya oke punya. Mau mancing tenggiri dengan alat pancing yang biasa dipakai di empang, hampir pasti gagal alias nihil. Intinya, harus selaras (align) antara teknologi yang digunakan dan pasar yang disasar. Filosofi ini pun berlaku dalam berbisnis.
Kompetensi: skill mancing kelas empang atau laut dalam?
Mancing jelas butuh skill tersendiri. Skill yang dibutuhkan untuk mancing di empang dan laut berbeda, apalagi laut dalam. Pemahaman tentang umpan yang digunakan, teknik memasang umpan, teknik melempar kail, sampai teknik menarik ikan pun berbeda. Dalam berbisnis pun kompetensi diri dan potensi pasar yang disasar harus disesuaikan. Setiap segmen pasar membutuhkan kompetensi yang berbeda.
Iklan/promosi: umpannya cacing atau ikan?
Hendak memancing tenggiri di laut, ya jangan pakai umpan cacing. Jenis umpan harus disesuaikan, misalnya ikan kecil. Jika mancingnya di empang, pakai umpan cacing pun cukup. Dalam berbinis, harus berani mengeluarkan biaya untuk iklan atau promosi. JIka mau dapatkan customer premium, promosinya pun mesti premium. Begitu seterusnya.
Manajemen risiko : berani ke laut atau hanya empang?
Kalau takut kena hujan di laut, takut gelombang, lebih baik mancing saja di empang. Jika sudah berketetapan mau mancing di laut, pertimbangkanlah faktor cuaca dan sebagainya. Begitu juga di bisnis. Jika mau masuk ke segmen pasar premium, investasinya mesti banyak dan harus punya kecakapan manajerial yang baik.
Sikap: sabar dan terus mencoba
Memancing mensyatakan kesabaran. JIka belum dapat ikan yang diharapkan, coba lagi. Jangan lekas putus asa. Begitu juga dalam berbisnis. Kalau sudah memperhitungkan pasar yang disasar, teknologi sudah pas, kompetensi juga oke, manajemen risiko sudah oke, tinggal diuji kesabaran dan kuletan untuk terus mencoba.