Milan Belum Solid, Berlusconi Gelisah
Silvio Berlusconi
KEKALAHAN 0-1 dari Juventus semburkan indikasi negatif AC Milan. Itu bukti permainan I Rossoneri belum terorganisasi dengan baik di semua lini. Presiden Silvio Berlusconi mulai ketar-ketir.
Begitu lama Milan terbenam. Tak heran musim 2014/2015 hendak dijadikan pijakan Milan buat bangkit. Sejumlah perubahan pun dilakukan I Rossoneri sepanjang musim panas 2014. Mereka tunjuk Filippo 'Pippo' Inzaghi sebagai pelatih anyar gantikan Clarence Seedorf. Mereka juga gaet sejumlah pemain anyar di Stadio San Siro.
Milan memang tak ingin kelamaan tak berkutik. Ketika depak Massimiliano Allegri dan beralih ke Seedorf, mereka berharap membaik. Tapi, ternyata mereka tetap terseok di semua kompetisi. Mereka finis di urutan 8 klasemen Serie A 2013/2014, terhenti di 8 Besar Coppa Italia, dan terdepak di 16 Besar Champions League.
Manajemen kemudian hadirkan Pippo plus sederet pemain anyar. Mereka rekrut Jeremy Menez, Alex, Pablo Armero, Diego Lopez, Fernando Torres, Giacomo Bonaventura, dan Marco van Ginkel. Pippo pun langsung persembahkan kemenangan di 2 laga awal Serie A. I Rossoneri tampil tajam dan mampu ceploskan 8 gol di 2 laga itu.
Sayang, kegarangan Milan tak berlanjut. Di pekan 3 Serie A 2014/2015, Milan dibekuk Juve 1-0 di Stadio San Siro. Hasil minor itu undang komentar Berlusconi. "Mereka belum lakukan apa yang saya inginkan," tukasnya.
Berlusconi gelisah karena lini belakang Milan rapuh. Meski tampil impresif di 2 laga awal, pertahanan Milan tetap diragukan karena kebobolan 5 gol. Mereka dibobol Lazio 1 gol dan Parma 4 gol. Padahal, kelas Lazio dan Parma di bawah Milan.
Kualitas stok centre back Milan memang tak meyakinkan. Daniel Bonera tak lagi bisa diandalkan. Selain faktor usia, Bonera kerap blunder. Pippo pun percayakan lini belakang skuadnya kepada Cristian Zapata dan Adil Rami saat menjamu Juve.
Rupanya, Allegri tahu seluk belum Milan. Ia mampu terapkan strategi pembongkar pertahanan Milan. Di lini tengah dan depan, ia juga punya penangkal. Hasilnya, I Rossoneri tak kunjung mampu tembus kotak penalti Juve.
Tak percuma pula Allegri duetkan Fernando Llorente dan Carlos Tevez di lini depan Juve. Tevez jadi penentu kemenangan 1-0 Juve berkat assist Paul Pogba di menit 71. Akibat kekalahan itu, Pippo harus putar otak buat dapatkan solusi. Minimal, ia tambal dulu bolong di lini belakang Milan.
Susunan pemain:
Milan (4-3-3): Abbiati - Zapata, Rami, Abate, De Sciglio, Muntari, Menez, De Jong, Honda (Pazzini 83), Poli (Torres 76), El Shaarawy (Bonaventura 67)
Juve (3-4-1-2): Buffon - Lichtsteiner (Romulo 83), Bonucci, Chiellini, Caceres (Ogbonna 35), Marchisio, Asamoah, Pereyra (Vidal 76), Pogba, Tevez, Llorente
Statistika Pertandingan
Milan |
vs | Lazio |
9 (3) | Tendangan (ke gawang) | 14 (4) |
9 | Pelanggaran | 18 |
3 | Sepak pojok | 4 |
0 | Offside | 0 |
41% | Penguasaan bola | 59% |
2 | Kartu kuning | 3 |
0 | Kartu merah | 0 |
3 | Penyelamatan | 3 |