Agenda Kelewat Padat, Indonesia Penat
Rexy Mainaky
PP PBSI kecolongan. Bidik 2 gelar juara di BWF Super Series 2014 Dubai, semua pemain malah rontok di fase grup. Agenda kelewat padat, termasuk di klub, jadi penyebab pemain dihadang penat.
PP PBSI gerah. Dua ganda andalan tampil loyo di BWF SS Finals 2014. Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan langsung gugur di fase grup. Mereka tak sanggup lanjutkan perjuangan sejak laga pertama fase grup. Cedera pinggang Ahsan kambuh sehingga harus minggir dari arena.
Lain lagi Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. Dari 3 laga di Grup B ganda campuran, mereka telan 2 kekalahan dan cuma sekali menang. Kali ke-3 kali, mreka gagal melesat di BWF SS Finals. Seperti Hendra/Ahsan, mereka tinggalkan Hamdan Sports Complex, Dubai, dengan tangan kosong.
Tahun ini, Indonesia loloskan pemain di 4 nomor. Dua lainya adalah ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan tunggal putra Tommy Sugiarto. Greysia/Nitya senasib dengan Hendra/Ahsan. Nitya kram kaki di laga awal sehinggga langsung angkat koper dari Dubai. Tommy lebih miris. Ia dihajar 3 kekalahan beruntun di Grup B tunggal putra.
Richard Mainaky selaku pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung sorot agenda kegiatan para pebulutangkis yang kelewat padat. Mereka jadi penat karena pikul banyak tugas dari Pelatnas Cipayung plus usung klub. Persiapan pemain dan pemulihan kondisi tak bisa maksimal.
Jelang ke Dubai, Lily sibuk bela PB Djarum pada Kejurnas Beregu Campuran PBSI 2014 di Cirebon. Lily mainkan ganda campuran dan ganda putri. Tanpa jeda, ia langsung terbang ke Dubai. Dari segi permainan, Lily sudah berjuang total. Tapi, kondisi fisiknya disebut Richard cuma 50%.
"Ke depan, PP PBSI harus lebih cermat menetapkan skala prioritas terkait turnamen yang dibidik," kata Richard.
Soal itu memang jadi perhatian Rexy Mainaky, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. Sebagaimana Richard, ia juga bicara aktivitas para pemain di 3 pekan terakhir. Sebelum Kejurnas dan BWF SS Finals, para pemain berjibaku di Axiata Cup 2014. "Benar, kami harus lebih selektif," tukas Rexy.
Terlepas dari argumen itu, rapor pebulutangkis Indonesia di BWF SS Finals memang belum bersinar. Tahun lalu, Hendra/Ahsan juara. Itu satu-satunya gelar di BWF SS Finals sejak 2008. China mendominasi dengan total 11 gelar meski belum pernah juarai nomor ganda campuran.
Gelar Juara BWF Super Series Finals Sejak 2008
Negara | Tungga putra | Tunggal putri | Ganda putra | Ganda putri | Ganda campuran | Total |
1. China | 2 | 4 | 0 | 3 | 2 | 11 |
2. Denmark | 0 | 0 | 3 | 1 | 4 | 8 |
3. Malaysia | 4 | 1 | 1 | 2 | 0 | 8 |
4. Korsel | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 1 |
5. Hongkong | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 |
6. Indonesia | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 1 |
Pemain Peraih Gelar Terbanyak di BWF SS Finals
1. Lee Chong Wei (tunggal putra Malaysia): Juara 2008, 2009, 2012, 2013
2. Christinna Pedersen (ganda campuran Denmark bersama Joachim Fischer Nielsen): 2009, 2012, 2013
3. Joachim Fischer Nielsen (ganda putri Denmar bersama Christinna Pedersen): 2009, 2012, 2013
4. Wang Xiaoli/Yu Yan (ganda putri China): 2010, 2012, 2013
5. Li Xuerui (tunggal putri China): 2012, 2013
6. Wong Pei Tty/Chin Ei Hui (ganda putri Malaysia): 2008, 2009