"Jadi Sehat, Kuat, Lalu Juara"

KEMAUAN besar, kemampuan oke. PT Jakarta Properti pun siap akuisisi saham mayoritas Persija Jakarta. Komisaris Utama Boyke Wibowo Mukijat pastikan PT Jakpro mau Persija kuat, sehat, juara.
Publik olahraga dan sepakbola Jakarta patut bersyukur punya sosok gubernur seperti Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama. Ia tegas, berani, gamblang, dan progresif. Tak kalah penting, tentu, ia peduli olahraga dan sepakbola. Persija yang limbung akibat belitan problem finansial pun segera disehatkan dan dikuatkan.
Atas nama Pemprov DKI Jakarta, Ahok tugaskan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Salah 1 BUMD di lingkup pemerintahan ibukota itu dipercaya beresi Persija lewat proses akuisisi saham mayoritas PT Persija Jaya Jakarta, payung hukum tim Macan Kemayoran.
Ahok tak cuma bicara. Langkah awal sudah diayunkan. MoU ditandatangani dan akuisisi dimulai dengan pengalihan 20% saham. Setelah proses due diligence beres, PT Jakpro bakal kuasai 60% saham Persija. Setelah itu, PT Jakpro berkomitmen benahi manajemen dengan suntikan oksigen baru buat kuatkan skuad dan penuhi berbagai kebutuhan hingga lengkapi infrastrukktur.
Seperti pesan Ahok, Boyke Wibowo Mukijat selaku Komisaris Utama PT Jakpro yang diberi mandat urus akuisisi dan pembenahan Persija menyatakan pihaknya tak ingin kepalang tanggung. Business plan bakal disusun agat PT Jakpro bisa lebarkan jaringan buat bersama-sama sehatkan, kuatkan, dan majukan Persija sebagai ikon sepakbola Ibukota Indonesia.
Boyke yang mantan pejudo, paham dan berjiwa olahraga, berwawasan bisnis karena pernah berkarier di sejumlah bank pun tahu persis lesatkan Persija ke podium juara bukan perkara mudah. Tapi, ia percaya tekad itu bukan tak bisa diwujudkan. Berbekal kemauan kuat, kerja keras, dan kebersamaan, Boyke sebut jadikan Persija klub sehat, kuat, dan juara bukanlah sebuah kemustahilan.
Kepada www.sportiplus,com, Boyke paparkan banyak sisi terkait langkah PT Jakpro implementasikan harapan Ahok dan publik sepakbola Jakarta agar kehadiran Persija ke depan mampu semburatkan aura positif. Ia juga cetuskan harapan agar olahraga dan sepakbola ditempatkan sebagai bidang prioritas di NKRI. Berikut petikannya:
Bagaimana cerita awal PT Jakpro hingga berani turun gunung buat dandani Persija lewat proses akuisisi saham?
Pak Ahok yang minta PT Jakpro dukung Persija. Jujur saja, saya sangat senang terima mandat langsung dari Pak Ahok. Kelola klub sepakbola memang mimpi lama saya. Sebagian jiwa saya tertanam di olahraga sejak geluti judo di masa muda.
PT Jakpro sebagai salah 1 BUMD DKI pun percaya Persija bisa dijadikan ikon sekaligus ceruk investasi. Karena itu, kami sambut antusias tantangan Pak Ahok. PT Jakpro maju buat jadi pemegang saham mayoritas dan lesatkan Persija.
Di langkah awal, PT Jakpro sudah ambil alih 20% saham Persija. Kenapa targetnya jadi 60%?
Ini bukan karena kami serakah dan cuma ingin berkuasa. Jika tidak mayoritas, kami tak bakal bisa maksimalkan program kerja kami buat sehatkan, kuatkan, dan majukan Persija. Dan, meski nantinya jadi pemegang saham mayoritas, kami tetap sertakan personel kunci dari manajemen Persija saat ini.
Kami harus sama-sama bersepakat melangkah ke depan dan progresif tanpa harus abaikan sejarah. Jika cuma pegang 20% saham, tentu keberadaan PT Jakpro tak efektif. Saya pun tak suka lakukan sesuatu setengah-setengah. Kami berharap niat mulia ini didukung semua pihak terkait.
Program apa saja yang sudah disiapkan PT Jakpro buat dongkrak reputasi Persija?
Saya belum bisa beberkan itu sekarang. Yang pasti, kami bertekad jadikan Persija klub yang tak sekadar bagus di lapangan. Kami ingin Persija juga jadi klub berkarakter kuat dan sehat di sisi finansial. Jika itu terpenuhi, program-program lain relatif lebih mudah dijalankan. Persijat sehat dan kuat, baru bicara prestasi dan target juara.
Sebagai klub Ibukota Indonesia, Persija harus mumpuni di semua sektor. Ke depan, publik Jakarta harus terkondi menyatu dengan Persija. Publik Jakarta harus dengan bangga menyatakan: "Persija, gue banget!"
Persija sehat dan kuat, pihak-pihak lain bakal datang tawarkan kerja sama. itu karena Persija jadi simbol kebanggan publik jakarta. Di sisi lain, skuad Persija tak perlu dihuni banyak pemain bintang. Program pembinaan dari lapis bawah harus bergulir. Itu jadi salah 1 cermin kualitas manajemen dan program kerja Persija.
Sejauh mana perkembangan proses akuisisi 60% saham Persija?
Kami kini dalam posisi mengkaji banyak sisi. Pak Ahok ingin PT Jakpro masuk ke manajemen Persija dengan cara baik dan tak langgar regulasi sepakbola Indonesia maupun hukum yang berlaku umum. Niat baik PT Jakpro harus dilakukan dengan cara yang tepat dan benar. Jujur saja, sudah banyak pihak menantikan final proses akuisisi 60% saham Persija. Jika PT Jakpro sudah masuk, mereka siap jalin kerja sama dan dukung langkah maju Persija.
PT Jakpro selama ini terkonsentrasi di bidang properti. Anda yakin PT Jakpro mampu beradaptasi saat terjun urus klub sepakbola?
Kami pasti tempatkan personel yang berkomitmen kuat buat jalani tugas kelola Persija. Saya memulainya dengan deteksi visi-misi dan target sesuai bidang kerjanya. Itu prinsip dalam upaya berjuang mencapau tujuan bersama. Kami tentu tak mau asal-asalan pilih personel. Pihak eksternal yang ingin jadi mitra pun harus datang dengan visi dan misi sejalan dengan PT Jakpro dan Persija.
Persija ikut dirugikan akibat manuver Menpora Imam Nahrawi paksa tunda pergelaran Indonesia Super League (ISL) 2015. Apa penilaian Anda dan bagaimana jika problem seperti itu terjadi lagi di kemudian hari?
Pemangku jabatan di bidang apa pun sebaiknya memang paham dan penuh penjawaan. Tak terkecuali di bidang olahraga. Ada urusan teknis, sumber daya manusia, dan rambu-rambu universal yang harus dijaga. Dalam konteks ini, pasti indah jika Menpora bertindak sebagai orangtua yang mengayomi para pengelola olahraga di Tanah Air sebagai anaknya. Sebaliknya, sang anak pun harus patuhi aturan orangtua.
Segala sesuatu memang butuh aturan. Tanpa aturan, pasti bakal kacau balu. Sebaliknya, aturan itu harus positif dan konstruktif. Jangan sampai aturan diberlakukan, tapi ujungnya malah jadi hambatan. Saya setuju segala kelemahan dan kekurangan di lingkup sepakbola nasional diperbaiki. Cuma, caranya harus transparan dan konsisten. Saya berharap ISL 2015 tetap bergulir sesuai jadwal baru mulai 4 April 2015 agar ke-18 klub kontestan kembali bergeliat dan publik sepakbola di Tanah Air pun nikmati hiburan positif.