Progresif, Taekwondoin Indonesia Tatap Rio
Tim taekwondo Indonesia maju pesat selepas jalani TC sepanjang Februari 2016 di Korea Selatan.
JALANI TC di Korea Selatan dan tampil di Hail GP2 di Fujairah, tim taekwondo Indonesia tunjukkan progres positif. Reinaldy Atmanegara punya modal buat kejar poin Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
PB TI bertekad kirim taekwondoin Indonesia ke Olimpiade 2016. Persiapan pun dipancang sejak dini. Empat taekwondoin pilihan dikirim ke Busan, Korsel, buat jalani TC sepanjang Februari 2016. Mereka digembleng pelatih Lee Jae-Sun asal Negeri Ginseng danTaufik Krisna.
Selama di Busan, segala kebutuhan Reinaldy dkk dikelola Rahmi Kurnia selaku manajer. Dan, PB TI tak sia-sia berlakukan TC di Busan bagi Reinaldy dkk. Hasilnya terbilang paten. Reinaldy dkk berkembang pesat dari segi teknik, fisik, dan mental.
Progres paling signifikan diperlihatkan Reinaldy. Ia tembus 8 besar kelas -54 kg putra saat tampil di Hail GP2 2016 di Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA). Sayang, ia gagal ke kuarter final akibat kalah 11-12 dari Taras Malchenko (Ukraina). Meski begitu, PB TI yakin ia bakal terus meningkat berkat TC di Busan.
Performa apik juga dihamparkan Dinggo Ardyan Prayogo (-68 kg) meski langsung kandas di babak 1 Hail GP2 2016. Ia kalah tangguh dan pengalaman dibandingkan Tamer Abdelmonem (Mesir). Ia menyerah 0-8. Lepas dari kekalahan itu, ia tetap tunjukkan kemajuan.
Aksi serupa dipamerkan Argya Virangga. Ia bungkam Zaid Abuzaid (Yordania) 10-1 di babak 1. Ia terhenti di babak 2 akibat dibekuk Si Mohammed Ketbi (Belgia) di 16 besar. Ia takluk 21-2. "Kami memang belum raih medali, tapi kami merasakan peningkatan luar biasa setelah ditempa di Busan," kata Reinaldy.
Di putri, Mariska Haslinda (-49 kg) malah tapaki 8 besar seusai bungkam Bana Daraghmi (Yordania). Langkahnya tak berlanjut setelah kalah 07 dari Panipak Wongpattanakit (Thailand). Pencapaian Mariska pun diapresiasi PT TI. Ia disebut jauh lebih oke ketimbang sebelum lakoni TC di Busan.
Dari Fujairah, ke-4 taekwondoin Indonesia terbang ke Doha, Qatar. Di negeri jazirah Arab itu, Reinaldy dkk jadi kontestan Qatar Open yang dihelat 12-15 Maret 2016 di Gedung Al Dana Al Bedaa. Turnamen itu jadi pemanasan terakhir skuad taekwondo Indonesia.
Modal dari TC di Busan dan persaingan di Fujairah hingga Doha jadi senjata ke-4 taekwondoin Indonesia menuju tur kualiikasi Olimpiade 2016 Zona Asia di Manila, Filipina, 16-17 Aprill 2016. Hanya taekwondoin yang jejaki final yang berhak atas tiket tampil di Olimpiade 2016.
"Kami berharap 1-2 taekwondoin Indonesia beroleh tiket tampil di Rio. Progres bagus dari TC di Busan dan pertarungan di Fujairah jadi modal vital buat berburu tiket Olimpiade 2016. Kami bakal dukung total perjuangan mereka," tandas Ketua Harian PB TIĀ Zulkifli Tanjung. Ia yakin target tembus Rio terwujud.
Taekwondo Indonesia & Upaya Menuju Olimpiade 2016 Rio de Janeiro
Agenda:
Februari 2016: TC di Busan, Korea Selatan
23-25 Februari 2016: Tur GP 1 di Fujairah, Uni Emirat Arab
12-15 Maret 2016: Tampil di Qatar Open
16-17 April 2016: Ikuti kualifikasi Asia di Manila, Filipina
Taekwondo Indonesia & Hail GP2 di Fujairah, UEA, 23-25 Februari 2016
Putri
Mariska Halinda (kelas -49 kg):
16 besar: Menang atas Bana Daraghmi (Yordania)
Kuarter final: Kalah 07 dari Panipak Wongpattanakit (Thailand)
Putra
Reinaldy Atmanegara (-54 kg):
8 besar: Kalah 11-12 dari Taras Malchenko (Ukraina)
Dinggo Ardyan Prayogo (-68 kg):
32 besar: Kalah 0-8 dari Tamer Abdelmonem (Mesir)
Argya Virangga (-63 kg):
32 besar: Menang 10-1 atas Zaid Abuzaid (Yordania)
16 besar: Kalah 2-12 dari Si Mohammed Ketbi (Belgia)