"Problem Saya dengan Lorenzo Sudah Beres"
up/b1 (Foto: Sportiplus)
VALENTINO Rossi sudah tentukan pilihan. Pergi dari Ducati dan kembali ke Yamaha. Punya pilihan ke-3, tapi The Doctor ingin perkuat tim pabrikan.
VALENTINO Rossi sudah tentukan pilihan. Pergi dari Ducati dan kembali ke Yamaha. Punya pilihan ke-3, tapi The Doctor ingin perkuat tim pabrikan.
Rossi memutuskan gabung lagi dengan Yamaha. Itu, artinya, ia siap berduet sekaligus bersaing lagi dengan Jorge Lorenzo. Ia bilang masalah pribadi dengan pembalap Spanyol itu sudah selesai.
Memang, hubungan Rossi dengan Lorenzo tidak baik sejak Yamaha memutuskan merekrut juara dunia MotoGP 2010 itu. Dan, itu pula yang membuat Rossi memilih hengkang ke Ducati.
Tapi, prestasi yang tak kunjung membaik bersama Ducati membuat Rossi gerah. Pembalap Italia itu pun akhinrya memutuskan kembali ke tim Yamaha.
Lebih jauh, berikut petikan wawancara Rossi dengan Motorcycle News:
Bagaimana perasaan Anda kembali ke Yamaha dan berduet lagi dengan Lorenzo?
Perasaan saya sudah berubah karena situasinya juga tidak lagi sama. Saya punya masalah dengan Lorenzo di masa lalu dan saya marah kepada Yamaha. Setelah apa yang saya lakukan bagi Yamaha, mereka malah menempatkan rekan setim yang tangguh. Saya lebih geram kepada Yamaha ketimbang kepada Lorenzo.
Sekarang situasinya berbeda dan saya mengerti Yamaha memang sudah membuat keputusan tepat. Jadi, itu bukan lagi persoalan bagi saya.
Begitu kembali ke Yamaha, kali pertama dalam karier Anda bakal jadi pembalap nomor 2 setelah Lorenzo. Bagaimana komentar Anda?
Itu salah 1 hal terpenting untuk membuat keputusan karena di Ducati saya masih bisa jadi pembalap nomor 1, sedangkan Yamaha sudah punya Lorenzo. Itu soal lain yang harus saya pikirkan. Tapi, saya ingin berkembang dan itu hanya bisa dicapai jika saya bergabung dengan tim pabrikan sekelas Yamaha.
Apakah terlalu berisiko bagi karier Anda bila bertahan di Ducati?
Itu jelas risiko yang sangat besar. Sebba, saya tidak bisa menunggu terlalu lama untuk membuat keputusan. Jika tidak, Andrea Dovizioso pun akan sangat marah (sambil tertawa).
Tapi, saat bersamaan, masalahnya saya sempat harus menunggu Audi dan Ducati. Sudah sangat jelas siapa yang akan membantu Ducati. Jadi, saya harus bertaruh tanpa melihat situasinya dengan jelas.
Itukah alasan yang mendorong Anda mau kembali ke Yamaha?
Sebenarnya saya punya pilihan ke-3, tapi itu bukan datang dari tim pabrikan. Saya memikirkan pilihan itu, tapi sudah pasti saya ingin tetap memperkuat tim pabrikan. Seperti saya katakan, saya hanya bisa memaksimalkan potensi saya bersama tim pabrikan sekelas Yamaha. Dan, itulah alasan saya kembali ke Yamaha.