Punya Jurus Khusus

Rahmad 'RD' Darmawan
PENGALAMAN dan reputasinya sebagai pelatih tak diragukan. Cuma, tangan dinginnya lagi macet. Begitulah cermin Rahmad 'RD' Darmawan kini. Yang unik, ia tak pernah kehilangan jurus khusus.
Sejak tinggalkan kedinasannya sebagai anggota Marinir, RD fokus total urus bola. Sederet klub profesional di Tanah Air pernah ia tangani. Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC malah sempat ia dongkrak ke puncak prestasi. Buat timnas Indonesia, ia sumbangkan medali perak SEA Games.
Sayang, ibarat putaran roda, begitu pula grafik prestasi RD selaku pelatih. Setelah berkibar dengan rangakain torehan emas, belakangan sentuhan tangan dingin RD tak mujarab. Setidaknya, itu terjadi sejak RD tinggalkan SFC dan kali ke-2 merapat ke Persija Jakarta di Indonesia Super League (ISL) 2010/2011.
Meredup di Persija, pikiran dan tenaga RD terkosentrasi ke timnas sebelum jalin kesepakatan dengan manajemen Pelita Jaya FC. Macet lagi dan PJFC dilebur jadi Pelita Bandung Raya pada 2012, ia hengkang ke Arema Cronus Indonesia. Di Arema, ia cuma bertahan semusim karena didesak mundur Aremania yang tak puas.
Luruh di Arema, RD tak lantas menganggur. Ia dipercaya Badan Tim Nasional (BTN) PSSI buat tangani timnas U-23 Indonesia. Ditargetkan juara, skuad Garuda Muda racikannya mentok di urutan 2. Dari sana, ia digaet manajemen baru Persebaya Surabaya pimpinan Gede Widiade. Tarung di Wilayah Timur ISL 2014, ia bawa tim Bajul Ijo ke 8 besar.
Ironisnya, RD gagal lesatkan Persebaya ke puncak ISL 2014. Persebaya terhenti di 8 besar dengan tempati posisi buncit klasemen Grup II. Bonek kecewa, Persebaya akhiri kontrak RD. Sempat jadi rebutan sejumlah klub songsong ISL 2015, RD pilih kembali galang Persija.
Rapor RD di kesempatan ke-3 bersama Persija juga tak langsung mengkilap. Di 2 turnamen pramusim, tim Macan Kemayoran tertatih. Di Trofeo Persija 2014, RD dan skuadnya harus berbagi gelar dengan Arema dan SFC. Di SCM Cup 2015, Bambang Bepe' Pamungkas dkk terhenti di Grup A yang dihuni bareng SFC, Semen Padang FC, dan Persebaya.
Meski begitu, harapan kepada RD tak padam. RD sendiri bukan tipikal pribadi mudah menyerah. Ia tetap telaten rajut kekuatan Persija demi penuhi target juarai ISL 2015. Dan, uniknya, ia pun tak kehilangan jurus khusus dalam membina para pemain.
Saat di Persebaya, di tengah krisis finansial yang bikin manajemen tunggak 3 bulan gaji skuad, jurus khusus RD bicara. Ia bebaskan setiap pemain tentukan sikap. Jika putuskan terus berlatih dan bertanding, ia minta tak mengeluh. Jika mau mangkir, ia pun tak melarang. Jurus khusus RD terbukti jitu. Dalam kondisi tak kondusif, Persebaya mampu tapaki 8 Besar ISL.
Kini, bersama Persija, jurus khusus RD kembali berperan. Ia terapkan aturan soal disiplin dan sanksi bagi pemain yang melanggar. Aplikasinya, ia serahkan kepada masing-masing pemain. "Terpenting semua tahu apa target Persija di ISL 2015 dan apa yang harus dilakukan buat penuhi target itu," kata RD.
Aturan disiplin yang berlaku di Persija terkait larangan merokok dan keluyuran di waktu jam malam. Itu dilanggar, pasti ganggu kebugaran fisik pemain. "Kalau mau jadi pesepakbola bagus dan cetak prestasi, tentu tak bisa asal-asalan. Butuh disiplin, ketekunan, kerja keras, dan pola hidup yang baik. Prinsip itu mestinya dianut dengan kesadaran, bukan karena paksaan," papar RD.
Jika ajakan bijaknya sebagai pelatih kepala Persija tetap saja diabaikan, RD kembalikan semua ke pasal-pasal hak dan kewajiban yang tertuang dalam kontrak. Artinya, siapa pun yang nekat langgar aturan disiplin, ia harus siap terima risikonya.
RD & Data Diri
Nama lengkap: Rahmad Darmawan
Panggilan: Coach RD
Kelahiran: Metro Lampung, 28 November 1966
Posisi saat bermain: Gelandang
Posisi saat ini: Manajer coach Persebaya
RD & Karier Pemain
1979-1984: PS Punggur
1985: Tim PON Lampung
1986-1991: Persija Jakarta
1992-1993: ATM FA
1994-1995: Persija Jakarta
1996-1998: Persikota Tangerang
1986: Timnas Indonesia B
1988-1994: Timnas Indonesia
RD & Karier Kepelatihan
1998-2000: Persikota Tangerang (asisten)
2001-2004: Persikota
2002: Timnas Indonesia (asisten)
2005: Persipura Jayapura
2006: Persija Jakarta
2007-2010: Sriwijaya FC
2010-2011: Persija
2011: Timnas Indonesia (asisten)
2011: Timnas U-23 Indonesia
2012: Pelita Jaya
2012: Arema Cronus Indonesia
2013: Timnas U-23 Indonesia
2014: Persebaya Surabaya
2014-...: Persija Jakarta