Kerlip Sinar Ruki di Antara Bintang

Kristian Liem
STATISTIKA aksi Kristian Liem memang belum mengkilap. Tapi, sebagai pemain ruki di IndiHome NBL Indoneisa 2014/2015, geliatnya di antara deretan bintang di M88 Aspac Jakarta cukup bersinar.
Di skuad Aspac bertengger sederet pemain bintang. Sebut saja Xaverius Prawiro, Andakara Prastawa Dhyaksa, dan Ebrahim 'Biboy' Enguio Lopez, pilar naturalisasi dari Filipina. Toh, itu tak bikin Kris minder. Ia tetap mencuat. Selain bermodal postur 201 cm, ia juga pancang tekad kuat buat melesat bersama Aspac.
Kris mencuat saat pelatih Aspac Rastafari Horongbala menurunkannya di tur pramusim Mangapura Cup 2014. Meski tak beroleh banyak minute play, ia tampil ciamik saat cicipi fase regular Seri I Speedy NBL Indonesia 2014/2015 di Jakarta.
Saat NBL bergeser ke Seri II di Bandung, Kris sempat pula pamer kebolehan. Aksinya paling mencolok saat Aspac ladeni NSH GMC GSBC Jakarta. Tarung di C-Tra Arena, 13 Desember 2014, ia ukir double-double 12 poin dan 10 rebound. Ia ikut persembahkan kemenangan Aspac atas NSH GMC.
Itu double-double ke-2 Kris di pentas NBL. Saat Aspac libas CLS Knights Surabaya 80-66 di Mangupura Cup 2015, ia bikin guratan manis dalam kariernya. Ia jaringkan 12 poin dan 16 rebound. "Saya ingin sabet trofi Rookie of the Year. Itu jadi pelecut motivasi saya," tegas Kris.
Motivasi itu tak pudar meski Kris tercoret dari timnas Indonesia yang disiapkan menuju SEA Games XXVIII-2015 Singapura. Sempat dilirik pelatih nasional Fictor Gideon Roring, itu saja sudah jadi prestasi tersendiri baginya. Apalagi, ia pun sempat bela timnas U-21 di Asean University Games 2015 Palembang.
Kris jadi kunci kekuatan timnas U-21 Indonesia yang sukses sabet medali emas di ajang itu. "Saya terus belajar demi tingkatkan kapasitas. Saya bersyukur rekan-rekan senior di Aspac berikan dukungan penuh," tutur putra Madiun kelahiran 10 September 1994 ini.
Kris mengaku kerap beroleh suntikan semangat dari center Ferdinand Damanik dan power forward Fandi Andika Ramadhani. Dua senior di Aspac itu konsisiten kasih masukan yang dibutuhkan Kris buat beradaptasi di NBL. Berkat dukungan itu, sulung dari 2 bersaudara pasangan Agatha dan Endra Liem ini pun mulus lakoni adaptasi.
Kris kenal basket sejak duduk di kelas 3 SD. Sang ayah sering ajak ia nonton pamannya main baket. "Seru juga. Akhirnya saya total tekuni basket," ucap Kris, pengidola Rony Gunawan (center Satria Muda Britama) yang disebutnya cerdas, Tim Duncan (power forward/center San Antonio Spurs), dan Kevin Durant (forward Oklahoma City Thunder) yang juga MVP Regular NBA 2014.
Kris mulai berkompetisi saat bela SMP Tri Dharma. Kiprahnya berlanjut di SMA IPH. Pada 2008-2012, ia gembleng skill dengan merantau ke Surabaya. Baru setelah itu ia direkrut Aspac. Ia bersedia merapat karena ibu dan adiknya fans berat Aspac.
Saat di SMA, Kris galang timnya juarai Kelompok Usia Kejurnas. Teranyar, bersama Aspac, Kris dkk nikmati mahkota Mangupura Cup. Kali pertama Aspac jadi yang terhebat di tur pramusim NBL. Demi lanjutkan karier di basket, Kris pun rela jauh dari orangtua dan Monica, sang adik semata wayang yang juga pebasket.
Kris & Data Diri
Nama lengkap: Kristian Liem
Kelahiran: Madiun, 10 September 1994
Tinggi/berat: 201 cm/94 kg
Orangtua: Agatha & Endra Liem
Urutan dalam keluarga: Sulung dari 2 bersaudara
Saudara: Monica Liem
Klub: M88 Aspac
Kris & Pendidikan
SD St Maria, Madiun
SMP Santo Yusuf, Madiun dan SMP IPH Surabaya
SMA IPH Surabaya
Kualiah UPH Jakarta
Kris & Prestasi
SMA
Juara Popmie Basketball Nasional
Kampus
Runner up LIMA Nasional 2012
Runner up POMNAS 2013
Timnas
Runner up SEABA Singapura
Juara SEA University 2013 Palembang
Kris & Penghargaan
MVP Popmie Basketball Nasional
Top Block LIMA Nasional