Sedih, Geram, Salut
Raphael Maitimo serukan aksi saling kasih demi ciptakan perdamaian.
JAKARTA disentak bom bunuh diri dan baku tembak teroris dengan aparat keamanan di kawasan Sarinah, Kamis (14/1) pagi. Raphael Maitimo kaget, sedih, geram. Di balik itu, ia salut aparat sigap.
Situasi tak nyaman sergap Maitimo. Tak lagi cuma karena kompetisi sepakbola nasional mati suri dan Persija Jakarta yang diusungnya tersingkir dari Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Hati dan pikirannya kian berkecamuk setelah aksi sadis di kawasan Sarinah tewaskan 7 orang dan 20 lainnya luka ringan hingga berat.
Informasi tentang tragedi itu deras mengalir lewat berbagai media. Dalam hitungan menit sejak aksi sadis itu meledak, khalayak di berbagai penjuru Tanah Air terguncang. Pejabat pemerintah, anggota parlemen, Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo, ibu-ibu rumah tangga, dan negara sahabat tercekat. Tak terkecuali Maitimo.
Pesepakbola naturalisasi asal Belanda ini pun tak tahan buat tak buka suara. Indonesia, khususnya Jakarta, bagi Maitimo bukanlah wilayah asing lagi. Karenanya, meski dilahirkan 17 Maret 1984 di Rotterdam, tragedi berdarah Sarinah koyak hati dan pikirannya. Aksi sadis di pagi itu membuatnya tergetar dan terpukul.
"Saya sangat kaget, sedih, dan geram. Tak perlu saya berpikir soal apa motif para pelaku dan siapa sesungguhnya mereka. Yang jelas, peristiwa itu sangat mengguncang, apalagi jatuh korban tewas dan luka-luka. Seperti semua pihak, saya pun kecam keras para pelaku peristiwa mengerikan itu," papar Maitimo.
Gelandang elegan bernomor punggung 8 yang sempat bela timnas senior Indonesia ini menyesali terjadinya tragedi berdarah Sarinah. "Kehidupan ini butuh kasih dan cinta. Perdamaian di antara sesama manusia perlu terus digalang. Mari bersatu wujudkan itu. Mari bersama hentikan aksi saling benci dan bunuh," tutur Maitimo.
Di balik kekagetan, kesedihan, dan kegeramannya, Maitimo mengaku salut dengan kesigapan kerja aparat. Tim dari Polda Metro Jaya, Densus 88, dan TNI dengan cepat atasi situasi genting di kawasan Sarinah. Meski ditengarai ada yang masih buron, mereka juga dengan cepat lumpuhkan sebagian pelaku aksi sadis itu.
Maitimo berharap tragedi berdarah Sarinah jadi tragedi terakhir di Tanah Air. Ia juga percaya Presiden Jokowi bersama seluruh jajarannya mampu tuntaskan kejadian itu dan stabilkan kembali situasi NKRI.
Maitimo & Data Diri
Nama lengkap: Raphael Guillermo Eduardo Maitimo
Penggilan: Maitimo
Kelahiran: Rotterdam, 17 Maret 1984
Tinggi badan: 180 cm
Posisi bermain: Gelandnag
Nomor punggung: 8
Klub saat ini: Perija Jakarta
Maitimo & Karier
Klub
1990-1992: VV Nieuwerkerk
1992-2003: Feyenoord Academy
2004-2005: FC Dordrehct (19 laga, 2 gol)
2006-2008: SC Feyenoord Rotterdam (45, 19)
2008-2010: BIT FC (43, 7)
2010-2011: Bali Dewata (16, 3)
2012: Capelle (1, 0)
2013-2014: Mitra Kukar (47, 6)
2015: Sirwijaya FC (0, 0)
2015-...: Persija Jakarta
Timnas
1997-1998: Belanda U-15
1998-1999: Belanda U-16
1999-2000: Belanda U-17
2012-2014: Timnas senior Indonesia (16, 3)