Dari Bencana, Kini Jadi Anugerah
Martunis, Sporting Lisbon
SIAPA sangka, bencana tsunami yang sempat melanda Aceh justru hadirkan berkah buat Martunis. Dijadikan anak angkat Cristiano 'CR7' Ronaldo, kini Martunis dapat kans gabung Sporting Lisbon.
Di tengah situasi sepakbola Indonesia yang tak kondusif akibat manuver Menpora Imam Nahrawi kepada PSSI, kabar bagus datang dari Aceh. Salah 1 pemuda mereka, Martunis, dapat kesempatan asah skill sepakbolanya bersama akademi Sporting. Kepastian itu diungkap pada Rabu (1/7).
Perjalanan hidup Martunis memang penuh liku-liku. Namanya mencuat seusai tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Ia sempat terombang-ambing di lautan selama 21 hari. Saat ia ditemukan dengan seragam Portugal bernomor 10, jagat sepakbola dunia pun mulai ikut soroti Martunis.
Saat itu, Martunis baru duduk di kelas 3 SD. Ia bersama ibunya, Salwa, kaka laki-lakinya, Nurul A'la (12), dan adiknya, Annisa (2), berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang mobil pick up tetangganya. Ia terpisah dengan ayahnya yang sedang bekerja di tambak.
Saat tsunami datang, mobil yang mereka tumpangi pun tenggelam dan ikut menyeret mereka. Beruntung, Martunis justru terbawa gelombang dan muncul ke permukaan. Sayang, ia terpisah dengan keluarganya buat selama-selamanya meski sempat menarik lengan adiknya yang minta tolong.
Awalnya, Martunis bisa selamatkan diri setelah berpegangan dengan sepotong kayu sebelum terapung-apung. Sempat pindah ke kasur yang melintas di hadapannya, lalu ia memanjat pohon buat bertahan. Ia ditemukan di kawasan rawa-rawa dekat makam Teungku Syiah Kuala setelah 21 hari survive pada 15 Januari 2005.
Media Inggris yang saat itu tengah meliput pun membuat wajah Martunis beredar di berbagai stasiun teve Eropa. Kisah Martunis pun menarik simpati pemain-pemain top Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, CR7, pelatih Luiz Felipe Scolari, hingga Presiden Federasi Sepakbola Portugal (FPF) Gilberto Madail. Mereka pun undang Martunis ke Portugal dan dapat sumbangan 40.000 euro.
Serangkaian kisah itu yang membuat nama Martunis kian melekat dengan CR7. Kebetulan, ia memang hobi main sepakbola. Kerja keras dalam berlatih adalah alasannya buat wujudkan mimpi main di liga Eropa. Kini, Martunis dapat kesempatan itu setelah masuk akademi Sporting.
"Itu adalah bagian dari pelayanan Sporting buat mengembangkan bakat. Karenanya, kami putuskan rekrut Martunis buat jadi bagian dari akademi kami," ungkap Bruno de Carvalho, Presiden Lisbon.
Sebelum dapat kesempatan itu, Martunis juga sempat lewati momen mengecewakan. Salah satunya, ia pernah tak lolos seleksi timnas U-19 Indonesia besutan Indra Sjafri pada 2013. Indra mengaku tak loloskan Martunis karena fisiknya lepah. Pemain yang sempat bela PSAP Sigli itu pun urung main bareng Evan 'Si Kaki Emas' Dimas Darmono dkk.
Kegagalan itu tak membuat Martunis putus asa. Sebaliknya, ia makin giat berlatih agar mimpinya benar-benar tercapai. Terlebih, ia terus dapat semangat dari ayah angkatnya, CR7. Itu yang membuat Martunis terus berjuang buat wujudkan impiannya jadi pesepakbola top.
"Saya dinilat terlalu lemah dalam hal fisik. CR7 pun sempat berkata agar saya terus belajar dan giat berlatih. Jika saya terus lakukan apa yang disampaikan CR7, bukan tak mungkin saya akan jadi pemain profesional," aku Martunis.
Meski belum benar-benar jadi pemain profesional, masuk akademi Lisbon adalah salah 1 hasil kerja kerasnya. Sporting adalah klub yang kerap lahirkan bakat-bakat hebat seperti CR7 dan Luis Nani. Mereka juga tercatat sebagai pengoleksi 18 gelar Primeira Liga, 20 Taca de Portugal, 8 Piala Super Portugal, dan 1 Piala Winners.
Indra yang sempat ragukan kualitas Martunis pun beri dukungan agar kariernya di Sporting bisa berkembang. "Buat Martunis, selamat ikuti kepelatihan di Sporting. Mudah-mudahan ia mampu jadi pemain berkualitas," tulis Indra di akun Twitter pribadinya.
Martunis & Data Diri
Nama: Martunis
Kelahiran: Aceh, 10 Oktober 1992
Umur: 17
Tinggi/Berat: 168 cm/68 Kg
Posisi: Penyerang
Klub: Sporting Lisbon
Martunis & Karier
Klub
2011-2015: PSAP Sigli
2015: Sporting Lisbon