"Mari Gelorakan Soeratin Cup"
KEREN. PSSI kembali gulirkan Soeratin Cup. Seperti tujuan awal ketika kali pertama diluncurkan pada pada 1965, Soeratin Cup 2014 diproyeksikan jadi pelopor kompetisi usia muda di Tanah Air.
Soeratin Cup sarat nilai sejarah. Di belantara sepakbola Indonesia, Soeratin Cup cuma kalah tua dari Perserikatan yang dihelat mengiringi berdirinya PSSI pada 1930. Soeratin Cup dipentaskan mulai 1965, saat PSSI dipimpin Maulwi Saelan. Kesenjangan pemain muda dan senior di skuad timnas Indonesia jadi dasar diluncurkannya Soeratin Cup.
Dukungan atas kehadiran Soeratin Cup langsung menyeruak. Bahkan, edisi perdana pada 1965 langsung dibuka resmi Presiden RI Soekarno di Istana Presiden di Bogor, Jawa Barat. Dan, sejarah membuktikan, dari Soeratin Cup bermunculan pesepakbola berbakat yang kemudian jadi andalan timnas Indonesia.
Sebut Ronny Pasla. Kiper PSM Medan yang juarai Soeratin Cup 1967 itu bawa timnas Indonesia ke podium juara Piala Agakhan 1967 Bangladesh dan Pesta Sukan 1972 Singapura. Juga ada Azhary Rangkuty, Patar Tambunan, dan Marzuky Nyak Mad. Ketiga punggawa PSMS yang juarai Soeratin Cup 1982 itu persembahkan medali emas pertama bagi Indonesia di cabor sepakbola SEA Games. Prestasi itu ditoreh di SEA Games XIV-1987 Jakarta.
Ricky Yacobi, Robby Darwis, dan Aji Santoso yang emban ban kapten timnas Indonesia di era 1980-2000-an pun jebolan Soeratin Cup. Begitu pula pemain beken saat ini macam Atep Rizal, Dendi Santoso, Arif Suyono, Ahmad Bustomi, Edi Hapid, Dedi Kusnandar, Egi Melgiansyah, Firdaus Ramadhan, Yongki Aribowo, David Laly, Gunawan Dwi Cahyo, Maldini Pali, dan Reza Pahlevi Maldini Sitorus.
Sayang, kisruh dan dualisme yang membelit sepakbola Indonesia pada 2011-2013 pengaruhi keberadaan Soeratin Cup. Setelah PSDS Deli Serdang juarai Soeratin Cup 2012, kompetisi bagi para pesepakbola muda itu macet.
Kini, setelah kisruh dan dualisme berlalu. PSSI siap gulir kembali Soeratin Cup pada Agustus-Desember 2014. www,sportiplus.com pun berbincang dengan Direktur Departemen Kompetisi PSSI Tommy 'Towel' Weely terkait pergelaran Soeratin Cup 2014. Berikut petikannya:
Setelah vakum 2 musim, apa arti digulirkannya kembali Soeratin Cup bagi PSSI?
PSSI memandang penting kompetisi usia muda. Ini salah 1 pilar pembinaan pesepakbola usia muda. Dengan gulirkan kembali Soeratin Cup, PSSI buktikan itu dengan tindakan nyata. Jadi,PSSI bukan sekadar berwacana. Soeratin Cup 2014 juga jadi pintu awal dari kompetisi usia muda lain yang bakal digelar PSSI. Semua itu dilakukan bertahap.
Program apa yang disiapkan PSSI agar Soeratin Cup 2014 tak sekadar bergulir?
Kami bakal gelar tur trofi Soeratin Cup. Dimulai dari Jakarta pada akhir Agustus 2014 hingga ke beberapa kota lain di Tanah Air. Kota yang jadi tujuan tur trofi tak hanya wakili provinsi, pulau atau wilayah NKRI, tapi juga punya sejarah terkait Soeratin Cup.
Selain tur trofi, kami juga tetapkan 1 pesepakbola bintang yang lahir dari Soeratin Cup. Ia bakal jadi Ambassador Nasional Soeratin Cup. Ambassador lain kami pilih sebagai representasi tiap wilayah Indonesia.
Berarti jadwal tur trofi bentrok dengan jadwal penyelenggaraan tingkat provinsi Soeratin Cup 2014?
Betul. Di tengah tur trofi, sejumlah Asprov PSSI sudah gelar Soeratin Cup tingkat provinsi.
Apakah penyelenggaraan Soeratin Cup 2014 di tingkat provinsi yang jadi tanggung jawab Asprov PSSI sama persis dengan format Piala Nusantara 2014?
Tidak sama persis. Di babak regional, slot yang tersedia sudah ditentukan, yakni 64. Ada provinsi yang diwakili 1, 2 atau 3 klub. Itu tergantung jumlah klub anggota Asprov PSSI di provinsi terkait. Babak regional terbagi 2 tahap yang mainkan sistem knock out home and away. Tingkat nasional diikuti 16 klub yang terbagi 4 grup. Juara dan runner up setiap grup yang memainkan sistem home tournament dan setengah kompetisi berhak ke fase 8 besar. Tahap berikutnya semifinal dan final.
Di edisi-edisi sebelumnya, kontestan Soeratin Cup adalah para pemain berusia di bawah 18. Bagaimana di Soeratin Cup 2014?
Kontestan Soeratin Cup 2014 adalah para pemain yang maksimal kelahiran 1 Januari 1997.
Bagaimana dengan Aprov PSSI yang tak menggulir Soeratin Cup 2014 di tingkat provinsi?
Rapor pelaksanaan tingkat provinsi Soeratin Cup 2014 bakal kami laporkan ke Exco PSSI. Jadi, sanksi administratif yang bakal diterima Asprov PSSI yang tidak menggulir Soeratin Cup 2014 tingkat provinsi diputuskan Exco PSSI.
Apa harapan Anda selaku Direktur Departemen Kompetisi PSSI atas digulirkannya kembali Soeratin Cup?
Saya berharap semua Asprov PSSI menyambut kembali pergelaran Soeratin Cup dengan menggelorakan kompetisi usia muda ini di tingkat provinsi. Saya juga berharap semua pihak yang terlibat berani melawan penyakit kronis pencurian usia. Mari tanamkan fondasi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih kuat, sehat, dan jujur.