Stop Adu NDB & AP!

(Foto: Sportiplus)
MENUJU kompetisi sepakbola pro 2011/2012, muncul rumor soal pembelian sejumlah klub. Rumor itu dikaitkan dengan aksi aksi dua sosok pengusaha kakap.
MENUJU kompetisi sepakbola pro 2011/2012, muncul rumor soal pembelian sejumlah klub. Rumor itu dikaitkan dengan aksi dua sosok pengusaha kakap.
Konon, pembelian sejumlah klub di Tanah Air itu untuk membuka jalan agar bisa ikut kompetisi itu konon didalangi dua pengusaha top nasional.
Ya, siapa lagi kalau bukan Nirwan 'NDB' Dermawan Bakrie dan Arifin 'AP' Panigoro, pengusaha kaliber raksasa di Indonesia yang memang sama-sama getol dengan urusan sepakbola. Keduanya juga sama-sama berhasrat tinggi memajukan sepakbola nasional.
Betulkah NDB dan AP di balik riuhnya transaksi pembelian sejumlah klub itu?
Andi 'ADS' Darussalam Tabusalla, Vice President PT Minarak Lapindo Jaya yang juga mantan Presiden Direktur PT Liga Indonesia, menyatakan berita-berita itu sama sekali tidak benar. ADS, bahkan, menegaskan berita soal itu telah membuat keluarga besar Bakrie gerah.
ADS menyatakan rumor tak sedap itu tampaknya sengaja dimunculkan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Ironisnya, oknum-oknum itu bukan mustahil justru ada di seputar NDB dan AP sendiri. ADS menyebut oknum-oknum itu tak ubahnya calo yang cuma bikin kisruh.
"Saya minta semua pihak, termasuk yang ada di tempat Pak Nirwan maupun di tempat Pak Arifin, segera hentikan itu. Jangan lagi kedua tokoh ini diadu domba. Jika terus dibiarkan, yang paling rugi ya sepakbola nasional sendiri," ungkap ADS, Sabtu (20/8/2011), seperti dikutip beritajatim.com.
ADS mengaku sangat jengkel dengan ulah oknum-oknum itu. Sebab, ulah mereka telah memunculkan wacana jika NDB dan AP berlomba menguasai sebanyak mungkin klub di Indonesia. Muaranya, tentu, kekuasaan dan prestise. Padahal, semua itu tidak benar.
"Banyak yang ngaku-ngaku, tapi saya tahu Pak Nirwan tidak seperti itu," cetus ADS.
Lebih jauh ADS menuturkan NDB dan AP adalah dua sosok pengusaha kuat yang sama-sama ingin memajukan sepakbola nasional. Karenanya, sayang sekali jika keduanya malah dijerat dalam lingkaran kondisi yang tak kondusif hanya karena ada pihak yang mencari keuntungan dari situ.
Nah, siapa gerangan oknum-oknum yang disebut ADS sebagai calo itu?