Towi/Lily Kandas, Praveen/Debby Trengginas
Praveen Jordan/Debby Susanto jadi harapan tersisa Indonesia di semifinal Yonex All England Open SSP 2016.
KETIKA skuad Indonesia berguguran, Praveen Jordan/Debby Susanto tampil trengginas. Semifinal ganda campuran Yonex All England Open SSP 2016 ditapaki. Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir kandas.
Barclaycard Arena, Birmigham, begitu tak bersahabat dengan skuad bulutangkis Indonesia. Dari 2 wakil tersisa di kuarter final, Jumat (11/3), pun cuma 1 yang bisa melaju. Mereka adalah Praveen/Debby. Duet senior Towi/Lily susul pemain lain. Gugur, mereka pun gagal boyong gelar ke-4 dari Yonex All England Open SSP 2016.
Towi/Lily menyerah 18-21, 16-21 di hadapan pasangan suami-istri Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris). Itu patut disayangkan. Pasalnya, Towi/Lily yang tempati unggulan 2 berangkat dari Tanah Air dengan target juara. PP PBSI andalkan Towi/Lily seperti juga harapan kepada Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra.
Sayang, Towi/Lily malah jejaki rapor buruk Hendra/Ahsan yang tersisih lebih dulu di babak 2. Selepas laga, Lily akui dirinya dan Ahsan kesulitan keluar dari tekanan lawan. "Di awal, kami bisa bermain nyaman, tapi kemudian balik tertekan. Kami kehilangan kontrol, lalu terjebak dalam irama permainan mereka," tutur Lily.
Bagi Towi/Lily, itu adalah kekalahan ke-4 dari 11 kali bentrok kontra Adcock/Adcock. Pada duel terakhir sebelum Yonex All England Open SSP 2016, Towi/Lily juga tumbang. Mereka takluk 21-17, 11-21, 22-24 di BFW Superseries Finals 2015. "Gerakan saya lamban dan banyak salah. Sebaliknya, mereka sangat agresif," kata Towi.
Tersisih di kuarter final juga jadi pencapaian terburuk Towi/Lily di All England sejak PP PBSI jodohkan mereka. Pada 3 kesempatan pertama, mereka tampil hebat. Tak terbendung, mereka bukukan hattrick juara. Tahun lalu, mereka dekati gelar ke-4 dengan tembus final. Tapi, ambisi mereka diberangus Zhang Nan/Zhao Yunlei (China).
Di laga lain ganda campuran, Praveen/Debby obati sebagian kegetiran kubu Indonesia. Praveen/Debby rampas tiket semifinal lewat kemenangan 21-14, 23-21 atas Liu Cheng/Bao Yixin (China). Tampil lepas dan trengginas, mereka akhiri perlawanan Cheng/Yixin dalam tempo 40 menit. Mereka pun jadi satu-satunya harapan Indonesia.
"Kami pernah menang dan kalah pada pertemuan sebelumnya dengan Cheng/Yixin. Kali ini, kami nikmati saja suasana pertandingan. Kami tak terbeban target apa pun. Kami bersyukur bisa atasi hadangan mereka. Kemenangan ini lecut tekad kami buat melangkah sejauh mungkin. Pasti tak mudah, tapi harus kami perjuangkan," papar Debby.
Di semifinal yang dihelat Sabtu (12/3), Praveen/Debby tantang Zhang Nan/Zhao Yunlei. Dari 7 pertemuan sebelumnya, Praveen/Debby belum pernah bisa menang atas unggulan 1 asal China itu. Mereka tak ciut. Mereka justru tersulut posisi wakil tersisa Indonesia di Yonex All England Open SSP 2016. Mereka siap tampil habis-habisan.
Laga Semifinal Yonex All England Open SSP 2016, Sabtu (12/3):
Ganda campuran: Praveen Jordan/Debby Susanto vs Zhang Nan/Zhao Yunlei (China, 1), Joachim Fisher Nielse/Christinna Pedersen (Denmark, 5) vs Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris, 7)
Ganda putra: Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang, 6) vs Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), Lee Young-Dae/Yoo Yeon-Seong (Korea Selatan, 1) vs Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia)
Tunggal putri: Carolina Marin (Spanyol, 1) vs Nozomi Okuhara (Jepang, 8), Wang Shixian (China, 7) vs Tai Tzu Ying (China Taipei)
Tunggal putra: Tian Houwei (China, 8) vs Hans-Kristian Vittinghus (Denmark), Xue Song (China) vs Lin Dan (China, 5)
Ganda putri: Luo Ying/Luo Yu (China, 1) vs Misaki Matsumo/Ayaka Takahashi (Jepang, 3), Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark, 4) vs Tang Yuanting/Yu Yang (China, 6)