Awas, Jangan Salah Pilih!

(Foto: Sportiplus)
DEWASA ini, kian beragam saja jenis sepeda gunung dijajakan. Mana yang hendak dipilih, tentu disesuaikan dengan selera, kemampuan, dan medan.
DEWASA ini, kian beragam saja jenis sepeda gunung dijajakan. Mana yang hendak dipilih, tentu disesuaikan dengan selera, kemampuan, dan medan.
Pastinya, semua jenis sepeda gunung kini menerapkan sistem suspensi pada roda depan (fork suspension). Beberapa di antaranya bahkan menerapkan sistem suspensi di roda belakang (dual suspension atau full suspension).
Berikut jenis sepeda gunung yang perlu Anda ketahui sebagai panduan saat hendak membeli:
1. Cross-Country Bike
Bobotnya paling ringan dibandingkan jenis sepeda gunung lain, berkisar 8-12 kg. Sepeda gunung jenis ini didesain untuk mendapatkan efisiensi yang optimal saat mengayuh di medan menanjak. Karena itu, banyak juga dipakai untuk keperluan XC-race.
Rancang bangunnya masih didominasi jenis hardtail (tanpa sistem suspensi belakang) sekalipun di 2-3 tahun terakhir jenis full-suspension dengan travel suspensi belakang 3-4 inci makin banyak mengisi pasar.
Penggunaan full-suspension pada sepeda gunung jenis cross-country banyak dipicu teknologi baru dalam pembuatan bahan material berbobot ringan serta geometri suspensi belakang yang mampu mengeliminasi efek negatif dari bobbing (tendangan balik pada saat suspensi mengayun).
Sepeda gunung jenis ini tak selayaknya digunakan secara extreme. Cukup sebatas lompatan kecil (bunny hop) dan kondisi medan dengan halangan teknikal yang ringan.
2. All Mountain/Trailbike
Saat ini jadi pilihan yang cukup popular bagi para penggemar sepeda gunung petualangan bebas. Popularitasnya sedang menanjak pesat. Jarak main suspensi biasanya berkisar 4-5 inci, bahkan beberapa sudah menerapkan 6 inci sekalipun kategori ini masih menyisakan beberapa sepeda gunung jenis hardtail.
Sepeda gunung jenis all-mountain dirancang untuk melintasi medan bebatuan, tanah pegunungan maupun batu lepas. Medan seperti dengan nyaman bisa dilewati pada kecepatan relatif tinggi dibandingkan sepeda jenis cross-country, bahkan mampu melakukan lompatan (drop off) hingga 2 meter.
Berat keseluruhan sepeda berkisar 11-15 kg dengan komponen yang relatif ringan meski tetap kuat.
Pada dasarnya sepeda gunung jenis ini tidak berbeda banyak dengan sepeda gunung jenis All-mountain kecuali beberapa komponennya dibuat lebih kuat dan berkarakteristik sepeda gaya bebas.
Misalnya, suspensi depan yang lebih kekar dan minimal dilengkapi suspensi double crown (batang penahan stanchion), serta menggunakan dual cranks pada pengayuhnya.
Sepeda gunung ini biasanya dirancang agar dapat bertahan ketika melakukan lompatan-lompatan yang yang cukup tinggi.
3. Dirt Jump/Urban Bike
Penggemar sepeda gunung awalnya adalah kawula muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung untuk segalanya. Selain sebagai alat transportasi, menikung dengan kecepatan tinggi juga digunakan untuk melakukan lompatan-lompatan tinggi bahkan sangat extreme.
Rangka sepedanya (frame) terbuat dari bahan yang sangat kuat dengan desain yang kokoh, serta ruang ban yang cukup besar untuk penggunaan ban yang ekstra lebar dan besar. Frame bagian atasnya (top tube) dibuat serendah mungkin untuk kemudahan pengendalian.
Berat sepeda gunung ini mencapai 13-18 kg dengan kualitas material yang lebih kuat sehingga membuat jenis sepeda ini relatif lebih mahal.
4. Downhill
Sepeda gunung jenis ini tepat dipakai untuk menaklukan turunan dengan cepat, aman dan nyaman; yang pada awalnya banyak dilakukan di turunan ski di saat tidak musim salju. Dibutuhkan suspensi yang lebih panjang jarak mainnya dan super-sensitif terhadap medan yang dilintasinya.
Geometri dari rangkanya (frame) didesain dengan titik gravitasi yang rendah dan mampu menikung secara stabil meski pada kecepatan tinggi. Kemampuan melakukan pengereman juga merupakan faktor yang penting bagi sepeda jenis ini. Maka, penggunaan rem piringan (disc brake) berukuran besar sangat direkomendasikan.
Komponen dan material sepeda dipilih yang kuat untuk menahan perlakuan abnormal dan itu menyebabkan bobot sepeda meningkat hingga berkisar 15-20 kg.