Butuh Berbagi Perasaan
(Foto: Sportiplus)
BERKUDA adalah olahraga ideal untuk dinikmati bersama keluarga. Berkuda juga sangat menarik karena menebar kesenangan dengan mitra berkaki empat.
BERKUDA adalah olahraga ideal untuk dinikmati bersama keluarga. Berkuda juga sangat menarik karena menebar kesenangan dengan mitra berkaki empat.
Ada penunggang yang berkuda hanya sebagai hobi belaka, ada juga yang punya ambisi untuk berprestasi dalam olahraga yang sangat beraneka ragam ini.
Bagaimanakah caranya jadi penunggang kuda?
Biasanya, minat berkuda muncul ketika anak-anak masih berusia balita atau sewaktu SD. Kalau ada kesempatan berkuda, misalnya di tempat-tempat wisata seperti kebun binatang, daerah pegunungan dan lain-lain, anak-anak pasti ingin mencobanya.
Anak-anak umumnya menikmati mainan yang bergerak dalam berbagai bentuk. Sebut saja komedi putar atau ayunan.
Mereka juga berkesempatan menjalin interaksi dengan hewan yang memberikan respons. Sifat berani dan percaya diri si anak biasanya juga mendapatkan sambutan positif dari orangtua dan keluarga.
Anak-anak dibekali bakat alam untuk menunggang karena lebih luwes dan lentur, cepat menyesuaikan diri dan dapat mengikuti ayunan kuda dengan mudah.
Minat berkuda bukan hanya timbul pada anak-anak, tapi juga pada orang dewasa walaupun dengan alasan yang berbeda.
Yang sering terjadi adalah orangtua dari anak yang sedang belajar berkuda jadi ikut tertarik atau orang dewasa hanya ingin mewujudkan impian masa kanak-kanak, merasakan kebebasan, power and grace, adalah sebuah kenyataan.
Seperti olahraga lainnya, berkuda pun bermuatan risiko. Karena itu, sangat dianjurkan belajar teknik berkuda dengan benar supaya dapat mengendalikan kuda dalam setiap situasi.
Teknik yang baik dan benar juga memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi penunggangnya. Juga menjadikan berkuda sebagai sebuah kegiatan menyenangkan.
Di berbagai daerah ada sarana atau sekolah-sekolah berkuda yang menyediakan fasilitas belajar menunggang kuda. Saat ini pada federasi nasional tercatat 25 klub berkuda.
Sebagai info: sebaiknya jangan menghubungi sekolah berkuda pada Senin. Sebab, untuk tempat berkuda di seluruh dunia, Senin adalah hari libur!
Selain fasilitas lapangan yang sesuai standar, tentu diperlukan kuda-kuda sekolah yang telah terlatih untuk ditunggang pemula. Juga dibutuhkan pelatih berpengalaman.
Perlengkapan awal untuk penunggang terdiri atas helm berkuda (bila perlu dipinjamkan pihak sekolah), celana panjang (kalau bisa jangan terlalu longgar karena mudah terjepit), dan sepatu dengan sedikit hak (sebaiknya setinggi mata kaki).
Kalau ingin melanjutkan dan untuk kenyamanan penunggang, dianjurkan punya helm, sarung tangan, celana, dan boots berkuda sendiri.
Sebaiknya berlatih 2-3 kali per pekan. Selain belajar teknik menunggang, pemula juga diperkenalkan dengan horsemanship, yaitu bagaimana berinteraksi dengan kuda, cara merawat kuda, dan pemasangan alat tunggang seperti pelana, kendali, dan lain-lain.
Pada tahap awal belajar menunggang, pemula akan dilongser selama kira-kira 30 menit. Longser atau lunging adalah berlatih mengelilingi pelatih yang mengendalikan kuda dengan tali panjang 7 m yang disambungkan ke bagian mulut (mouthpiece) kuda. Dengan cara itu, pemula dapat berkonsentrasi kepada dirinya sendiri dan tidak perlu risaukan kudanya.
Yang diajarkan pertama adalah cara duduk yang benar, menemukan keseimbangan badan dalam setiap cara gerak kuda (walk, trot, canter), dan bagaimana memberikan pertolongan kepada kuda untuk mengendalikannya.
Pada prinsipnya, kuda digerakkan dengan betis dan dihentikan dengan kendali, tapi cara duduk dan suara si penunggang juga dikategorikan sebagai pertolongan.
Tergantung bakat si penunggang, akan dilongser sebanyak kurang-lebih empat kali latihan, kemudian dilepas untuk latihan tanpa tali longser. Waktu latihan juga lebih lama, yaitu 45 menit.
Kalau sudah dapat menemukan keseimbangan dan mengendalikan kuda dengan baik, pola latihan juga makin intensif dan pada akhirnya penunggang dapat mengikuti pertandingan.
Setelah beberapa waktu berlatih berkuda, terlihat ke mana bakat dan minat si penunggang mengarah. Penunggang yang senang berkuda secara tenang dan halus biasanya memilih Dressage. Yang lebih berani dan yang mencari action akan mengarah ke Show Jumping. Yang senang berwisata biasanya memilih Endurance dan yang punya bakat untuk berbagai nomor mengarah ke Eventing.
Walaupun tidak harus punya kuda sendiri, suatu saat seorang penunggang pasti mempertimbangkan ide itu. Menemukan kuda yang jodoh dengan penunggang dan dapat menunjang kegiatan berkudanya bukanlah hal mudah. Punya seekor kuda juga sebuah tanggung jawab besar.
Perjalanan seorang penunggang pemula hingga jadi atlet hanyalah melalui prestasi yang diraihnya. Makin baik prestasinya, makin baik pula materi atau kuda yang dapat ditunggangnya.
Tanpa membedakan gender dan kalangan, dan apakah seorang penunggang memilih berkuda tetap sebagai amatir atau sebagai penunggang profesional hingga pelatih, semua dapat berpartisipasi dan menikmati olahraga beraneka ragam ini.