Fasilitas Ala Kadarnya, Londa Gugah Menpora
Kesungguhan Maria Londa tetap terjaga meski harus jalani latihan di tengah keterbatasan fasilitas.
MARIA Natalia Londa pantang terusik soal fasilitas latihan menuju Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Ia giat tempa diri di arena seadanya. Tergugah, Menpora Imam Nahrawi pun siap menyambanginya.
Olimpiade 2016 jadi event olahraga terbesar yang segera dijabani atlet-atlet terbaik dan pilihan Indonesia. Seagian atlet dari 9 cabang olahraga yang bakal diikuti sudah pegang tiket buat bersaing di Rio de Janeiro. Sebagian lagi masih berburu lewat kualifikasi.
Londa adalah atlet cabor atletik yang sudah amankan tiket tampil di Olimpiade 2016. Ia tumpuan harapan Indonesia di nomor lompat jauh dan lompat jangkit. Prestasi elok di SEA Games dan Asian Games terakhir jadi modal vital Londa. Ironisnya, program latihannya diganggu fasilitas yang serba kurang.
Londa, bahkan, terpaksa tempa diri di luar trek berstandar internasional. Ia lakoni latihan di berbagai tempat, termasuk di tepi pantai. Ia memang terus berupaya mantapkan persiapan dan tak ingin sebatas mengeluh, tapi kondisi itu jelas memprihantikan.
Waktu menuju Rio de Janeiro tersisa 5 bulan, Menpora pun tergugah dengan kondisi Londa. Selain siap sambangi Londa, Menpora perintahkan Asisten Deputi Sarana dan Prasarana Kemenpora Syamsudin agar segera pantau lokasi yang bakal digunakan buat membangun trek sintetis.
"Saya perintahkan Syamsudin buat segerakan pengadaan trek sintetis agar Londa berlatih di arena yang benar sebelum berangkat ke Rio de Janeiro. Soal teknis, itu tinggal disesuaikan dengan standar deputi terkait urusan sarana dan prasarana," tukas Imam.
Kabar itu spontan bangkitkan semangat Londa. Peraih medali emas lompat jauh Asian Games XVII-2014 Incheon itu berharap bisa segera nikmati trek sintetis agar latihan berjalan mumpuni. Menpora sudah utus kru Kemenpora terbang ke Bali. Cuma, Londa sendiri belum tahu trek sintetis itu bakal dibangun di mana.
Londa dan pelatih I Ketut Pageh pilih jalani persiapan di Bali. Mereka tak bersedia lakoni pelatnas terpusat di Jakarta. Satlak Prima dan PB PASI perkenankan Londa bersama Pageh jalani pelatihan di Bali meski fasilitas berupa trek sintetis belum tersedia.
Pilihan jalani latihan di Bali bukan tanpa risiko. Pageh terpaksa tempa Londa dengan berpindah-pindah tempat. Londa malah sempat manfaatkan areal parkir di sejumlah tempat, termasuk dari mall ke mall.
Raja Sapta Oktohari, Chief. de Mission Kontingen Olimpiade Indonesia, mengaku miris saat inspeksi ke Bali. Okto yang juga Ketua Umum ISSI dan CEO Mahkota Promotion pun alihkan tempat latihan Londa ke pusat kebugaran miliknya di Bali.
Tentu, solusi dari Okto tetap belum memadai buat Londa. Ia butuh trek lengkap buat lompat jauh dan lompat jangkit. Itu sebabnya, Menpora bicara soal trek sintetis. Sayang, hingga kini belum ada kejelasan tentang itu. Konon, Satlak Prima maupun KONI Provinsi dan Pengprov PASI Bali belum dapatkan lahan yang pas buat membangun trek sintetis.
Maria & Data Diri
Kelahiran: Denpasar 29 Oktober 1999
Tinggi/berat: 163 cm/57 kg
Disiplin: Lompat jauh dan lompat jangkit
Pelatih: I Ketut Pageh
Maria & Prestasi Terbaik
Universiade 2007 Osaka: Lompat jangkit (12,94 m)
SEA Games XXV-2011 Jakarta-Palembang: Lompat jauh (6,47 m) dan lompat jangkit (13,73 m)
SEA Games XXVII-2013 Naypyidaw: Lompat jauh (6,39 m) dan lompat jangkit (14,17 m)
Asian Games XXVIII-2014 Incheon: Medali emas lompat jauh (6,55 m)
SEA Games XXVII-2015 Singapura: Medali emas lompat jauh (6,70 m) dan lompat jangkit (13,75)