Kisruh, Putra Bank Sumsel Bungkam Electric
Tim putra Bank SumselBabel tutup Seri 1 Putaran II Pertamina Proliga 2016 dengan hantam Jakarta PLN Electric 3-2.
LAGA akhir Seri 1 Putaran II Pertamina Proliga 2016 kisruh. Protes hujani kemenangan 3-2 tim putra Bank SumselBabel atas juara bertahan Jakarta Electric PLN. Kerap blunder, wasit pun dicemooh.
Jelang Final Four Pertamima Proliga 2016, persaingan kian sengit dan panas. Bahkan, duel Bank Sumsel kontra Electric pada laga penutup Seri 1 Putaran II PLN di GOR Sritex Arena, Solo, Minggu (27/3), diwarnai protes. Kalah 2-3 (30-28, 22-25, 25-20, 17-25, 13-15), kubu Electric semprot wasit.
Laga sebetulnya berjalan seru dan berkualitas. Sayang, laga itu dibumbui kisruh. Wasit kerap terintimidasi protes pemain. Pelatih Electric Putut Marhaento sesali itu. Ia bilang seharusnya wasit dan petugas lapangan fokus jalani tugas. Ia pun jengkel bukan semata karena Electric kalah, tapi juga akibat wasit blunder.
Menurut Putut, seharusnya wasit Agung Purwantoro yang memimpin pertandingan tersebut memberikan peringatan kepada pemain yang mengganggu jalannya pertandingan. "Saya melihat wasit tidak menegur pemain Palembang Bank SumselBabel. Setidaknya kapten tim dipanggil untuk meredam emosi kedua tim," ujarnya menambahkan.
Beberapa kali memang terjadi protes, termasuk soal bola masuk atau keluar. Sayangnya, dalam kondisi runyam, wasit 1 Agung Purwantoro tak segera memberi peringatan kepada pemain. Di sisi lain ada juga sikap pemain yang gampang protes. "Ulah pemain kali ini memang cenderung diwarnai emosi, bahkan menjurus urakan," kata Putut tentang peristiwa yang mencuat di set 4 itu.
Kekalahan itu jadi yang ke-2 bagi Electric. Sehari sebelumnya Antho Bertiawan dkk ditumpas Bekasi Bina Voli Nusantara juga dengan 3-2. Sebaliknya buat Bank Sumsel, kemenangan itu sekaligus jadi pembalasan atas kekalahan dari Electric di Putaran I. Tapi, pelatih Victor Laiyan juga mengakui para pemain lebih mengedepankan emosi.
Pemain asing Bank Sumsel juga berulah. Mory Sidibe dan Mark Bojic kadang bikin ulah sendiri. Victor sudah mengingatkan mereka agar tidak terpengaruh keputusan wasit. Beruntung, wasit Agung bisa membuat mereka tak berkutik. Tapi, sejauh itu Victor menilai kepemimpinan wasit tak buruk, sebaliknya justru cukup adil.
Dari pertandingan itu Victor mengungkap, di samping soal emosional, faktor servis masih jadi kelemahan terbesar tim Bank Sumsel. Padahal, tiap kali latihan selalu ada sesi khusus servis selama 1 jam dan itu dilakoni para pemainnya dengan bagus. Begitu di arena sesungguhnya, servis mereka tak maksimal. "Itu jadi pekerjaan rumah buat saya," cetus Victor yang juga pernah melatih Electirc.
Di bagian putra, tiket Final Four belum terbentuk dengan pasti. Penentuan harus ditunggu hingga Seri 2 Putaran 2 di Jakarta, 1-3 April di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta. Berbeda halnya dengan di kubu putri, Jakarta Pertamina Energi sudah kantongi tiket Final Four Tersisa 3 tiket lagi dan itu masih jadi pertarungan panas. Sukses Pertamina diperkuat dengan mengalahkan putri BVN.
Hasil Laga Seri 1 Putaran II Pertamina Proliga 2016, Minggu (27/3):
Putra: Bank Sumsel-Electric 3-2 (28-30, 25-22, 20-25, 2-85-17, 15-13)
Putri: Pertamina-BVN 3-0 (25-11, 25-17, 25-8)