Sederhana & Unik
(Foto: Sportiplus)
SEPEDA fixie datang dengan kesederhanaan dan keunikannya. Kecuali untuk rem depan, tak ada belitan kabel yang melintang di sekujur tubuh fixie.
SEPEDA fixie datang dengan kesederhanaan dan keunikannya. Kecuali untuk rem depan, tak ada belitan kabel yang melintang di sekujur tubuh fixie.
Kata fixie berasal dari kata fixed gear. Fixed gear adalah gear belakang yang dibuat mati dengan hub (as) roda belakang. Jadi, pedal sepeda akan ikut berputar saat roda perputar.
Untuk pengereman atau mengurangi laju sepeda, cukup dengan menahan putaran pedal ke arah belakang (bagi yang tidak menggunakan rem depan). Dulu sering disebut doltrap. Sebenarnya, inilah hal utama yang membedakan sepeda fixie dengan jenis sepeda lainnya.
Jangan salah pengertian dengan torpedo. Pada sepeda torpedo, pedal masih bisa berhenti mengayuh saat roda belakang berputar. Persamaannya, pengereman dilakukan dengan menekan pedal sepeda ke arah belakang.
Banyak yang salah dalam pemasangan gear sehingga keinginan membuat sepeda fixie justru malah jadi sepeda single speed dengan torpedo.
Untuk speed sendiri kebanyakan menggunakan single speed sehingga sepeda fixie akan memberikan kesan sederhana dalam tampilan karena tidak ada kabel-kabel gear speed yang melintang dan mekanik gear yang bikin ramai.
Hal lain yang mencirikan sepeda fixie adalah pada frame. Sebenarnya tidak ada aturan baku untuk frame ini. Ada yang menggunakan frame MTB, bahkan frame low rider. Namun, kebanyakan menggunakan frame sepeda balap kuno dengan fork (garpu depan) yang pipih.
Jika menggunakan sepeda balap, tampilan akan lebih minimalis dan ramping. Frame bisa dipilih dari yang besi maupun yang alumunium agar lebih ringan, namun harga lebih mahal.
Warna frame body pun dicat lebih mencolok (ini juga jadi daya tarik sepeda fixie) seperti putih, merah,kuning, hijau, oranye, dan lainnya.
Untuk stang, tidak lagi menggunakan stang model tanduk domba. Kebanyakan menggunakan model stang lurus seperti model MTB.
Untuk roda dan ban, menggunakan ban tipis dengan lingkar ban yang besar biasanya 27″. Warna ban dan velg pun dipilih warna-warna mencolok seperti putih, merah, kuning, dan lain-lain.
Sadel dipilih model tipis/langsing agar sesuai frame. Sadel dipilih sesuai selera dan kenyamanan dalam bergowes. Warna pun dipilih yang mencolok.
Untuk biaya memiliki fixie relatif lebih murah, apalagi jika merakit sendiri dan lebih bersabar dalam memburu komponen-komponennya.
Yang perlu diperhatikan saat bergowes dengan fixie adalah keamanan, kenyamanan, dan sejenisnya. Kenapa? Karena saat mengayuh sepeda fixie, pedal akan terus berputar saat roda belakang berputar. Saat jalan menurun, harus pandai-pandai mengatur pedal dan putaran roda, terlebih lagi tidak menggunakan rem depan.
Untuk keamanan sebaiknya menggunakan rem depan. Selain itu, saat jalanan berbelok dan menurun, dapat dibayangkan jika pedal pada saat berbelok ada di posisi bawah, tentu dapat menyebabkan benturan dengan badan jalan.
Kemungkinan cedera akan makin besar, terutama pada dengkul karena harus menahan putaran roda belakang untuk mengurangi laju sepeda.
Jangan sampai mau bertrendi ria dan bergowes malah jadi cedera. Biasakan diri menggunakan sepeda fixie sebelum menggunakannya di medan yang berat.