Tokcer di Singapura, PBSI Fokus Pilar Muda
Debby Susanto
PP PBSI dulang 3 emas selama berkiprah di SEA Games XXVIII-2015 Singapura. Padahal, mereka andalkan pilar muda. Gita Wirjawan pun berniat terus orbitkan pemain muda di event internasional.
PBSI memang tengah fokus gencarkan pembinaan pemain muda di beberapa event terakhir. Itu karena PBSI memang harus lakukan regenerasi agar bulutangkis Indonesia kembali mendominasi di kancah dunia. Karenanya, wajah-wajah para pemain muda mulai sering terlihat pada ajang yang dijalani PBSI.
Di SEA Games XXVIII-2015 Singapura, skuad yang diturunkan PBSI juga dihuni mayoritas pemain muda. Mulai dari Jonathan Christie, Firman Abdul Kholik, Maulana Mustofa, dan Anthony Sinisuka Ginting yang tak sempat dimainkan. Bahkan, Ihsan tampil 2 kali sebagai pahlawan Indonesia. Ia muluskan langkah Indonesia di semifinal dan final beregu.
Skuad ganda putra pun dihuni Angga Pratama, Ricky Karanda Suwari, Kevin Sanjaja Sukamuljo, Marcus Gideo Fernaldi, Praveen Jordan, dan Debby Susanto. Bukan cuma putra, PBSI juga fokuskan pemain muda pada sektor putri. Di tunggal putri, mereka sertakan Hanna Ramadini.
Setelah berjaya di beregu putra, bulutangkis Indonesia kembali persembahkan emas. Kali ini adalah sumbangsih di nomor perseorangan. Pada final ganda putra, Selasa (16/6), final sesama Indonesia dimenangi Angga/Ricky seusai atasi Kevin/Marcus 21-12, 24-22.
Sukses besar juga ditoreh di final ganda campuran. Praveen/Debby habisi Chan Peng Soon/Goh Yui Ling (Malaysia) 18-21, 21-13, 25-23. Buat Debby, kemenangan itu bawa dirinya pertahankan gelar. Sebelumnya, ia juga sempat persembahkan emas ganda campuran bersama Muhammad Rijal pada SEA Games XXVII-2013 Myanmar. "Sejak awal, saya memang berniat pertahankan gelar meski dengan rekan berbeda. Senang akhirnya hal itu tercapai," tukas Debby.
Sayang, emas dari tunggal putri gagal didapat Hanna. Ia menyerah 17-21, 12-21 dari Ongbumrungpan (Thailand). Indonesia pun gagal pertahankan emas tunggal putri yang pada SEA Games XXVII-2013 Myanmar didapat Bellaetrix Manuputy. Tapi, kekalahan itu tak mengejutkan mengingat Hanna kalah pengalaman dari Ongbumrungpan.
Itu karena Ongbumrungpan kerap tampil di berbagai tur internasional, bahkan di tur sekaliber super series. Hanna juga belum benar-benar bugar setelah mainkan pertarungan 3 game saat singkirkan Jing Wei 16-21, 21-12, 21-18.
Total, PBSI hasilkan 3 emas, 2 perak, dan perunggu di SEA Games XXVIII-2015. Indonesia pun jadi juara umum di cabor bulutangkis. Hasil itu terbilang memuaskan. Sebab, target awal PBSI cuma 2 emas. Artinya, kalkulasi yang dilakukan PBSI sangat tepat. "Kondisi itu sangat menggembirakan karena kami turun dengan pemain muda. Itu jadi indikasi cerahnya masa depan bulutangkis Indonesia," ungkap Gita, Ketua Umum PBSI.
Meski terbilang sukses, PBSI bakal tetap lakukan evaluasi, khususnya di sektor tunggal putri. Padahal, selama ini kinerja Hanna layak diapresiasi. Tak lupa, Gita ingatkan kepada publik agar pemain muda tak dijadikan idola terlebih dulu. Gita ingin para pilar muda tetap membumi dan tak jumawa.
SEA Games XXVIII-2015 Singapura juga bukan ajang terakhir yang bakal dilakoni pemain muda. PBSI berniat turunkan mereka ke berbagai tur internasional. Bahkan, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky mengatakan pihaknya berani kirim mreka ke tur super series hingga super series premier. "Itu jika peringkat mereka mumpuni. Jika tampil di tur lebih rendah, juara pun cuma sedikit dapat poin. Berbeda dengan tur super series atau super series premier," papar Rexy.
Hasil Final Bulutangkis SEA Games XXVIII-2015 Singapura, Selasa (16/6)
Tunggal putra: Chong Wei Feng (Malaysia)-Mohammad Arif Abdul Latif (Malaysia) 21-8, 21-9
Tunggal putri: Busanan Ongbumrungpan (Thailand)-Hanna Ramadini (Indonesia)21-17, 21-12
Ganda putra: Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (Indonesia) vs Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) 21-12, 24-22
Ganda putri: Hoo Kah Mun Vivian/Woon Khe Wei (Malaysia)-Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho (Malaysia) 18-21, 13-21
Ganda campuran: Praveen Jordan/Debby Susanto (Indonesia) vs Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 18-21, 21-13, 25-23