Memo Perunggu, Tanzil/Ihram Gagal
INDONESIA gagal menambah tiket rowing Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. Pasalnya Tanzil Hadid/Ihram yang tampil di final double scull putra, gagal tembus 3 besar. Sebelumnya, Al Memo dan Dewi sudah kantongi tiket ke Rio.
Persyaratan menuju Olimpiade memang berbeda di kelas single scull dan double scull. Di singke scull putra (M1X) dan putri (W1X) tiket ke Rio disediakan buat pedayung rowing yang tembus final. Di double scull putra (LM2X), tiket hanya diberikan kepada para peraih medali. Syarat itulah yang gagal dituntaskan Tanzil/Ihram di Kejuaraan Dayung Asia-Oceania 2016 Chng-Ju, Korea Selatan.
Dalam final LM2X, Senin (25/4),Tanzil/Ihram menempati urutan 4 dengan catatan waktu 06:31,36 detik, mereka pun gagal ke Olimpiade. Emas diraih Man Sun/Chun Kin Wang (China, 08:24,79), perak Hiroshi Nakano/Hideki Omoto (Jepang, 06:27,79 detik), dan perunggu Hin Chun Chin/Chin Mong Tong (Hongkong, 06:29,76 detik).
Meski gagal meraih tiket menuju Olimpiade 2016, tak terlalu membuat Tanzil dan Ihram terlalu kecewa. Pasalnya, mereka mengaku sudah bersaha mengeluarkan kemampuan maksimal. Sayang, pedayung lain punya kekuatan yang lebih bagus. "Gagal Olimpiade, tapi saya puas dengan usaha dan jalannya lomba," tegas Tanzil.
Di bagaian lain masih dari ajang yang sama, Memo akhirnya menempati peringkat 3. Di final M1X kejuaraan dayung yang juga kualifikasi zona Asia-Oceania, atlet DKI Jakarta itu cetak watku 7 menit 07,63 detik. Atas torehan itu Memo ada di urutan 3 dan beroleh medali perunggu. Emas direngkuh Kim Doyung (Korea Selatan, 07:05,14 detik) dan perak jadi milik Dutu Baban Bhokanal (India, 07:07,49 detik).
Meski hanya menempati urutan 3, Memo tak kecewa. Baginya terpenting fokus pada persiapan jelang Olimpiade di Brasil yang bakal digelar pada 5-21 Agustus 2016. "Alhamdulillah lolos ke Olimpiade 2016 dan dapat perak. Saya harus lebih kerja keras lagi agar tampilkan yang terbaik buat Merah Putih," kata Memo.
Sayang, Dewi yang juga tembus final W1X, hanya tempati urutan 6 dengan waktu 08:05,74 detik. Emas diraup Yeji Kim (Korsel, 07:44,52 detik), perak Mehsa Javar (Iran, 07:48,09 detik) dan perunggu Yi Ting Huang (China Taipei, 07:49,10 detik). "Sekarang saya ingin manfaatkan waktu buat tingkatkan prestasi jelang ke Rio," tandas Dewi, yang juga sudah kantongi tiket Olimpiade 2016.
Dari ajang itu Indonesia hanya mendapat 2 tiket Olimpiade atas nama Memo dan Dewi. Memo mencetak sejarah tersendiri. Ia menjadi perowing pertama Indonesia yang tembus Olimpiade. Di bagian putri, Dewi menjadi atlet dayung ke-2 setelah Perte Caroba. Perowing Papua itu tampil di olahraga multievent dunia 4 tahunan itu di Athena, Yunani pada 2004.
Indonesia & Catatan dari World Rowing Zona Asia-Oceania di Chungju, Korea Selatan, 22 -25 April 2016
La Memo: raih tiket kelas M1X Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, perunggu Kejuaraan Rowing Asia-Oceania 2016
Dewi Yuliawati: raih tiket di kelas W1X Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, di final menempati peringkat 6
Tanzil Hadid/Ihram: gagal berburu tiket Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, di final LM2X menempati peringkat 4
Yayah Rokayah/Syifa Lisdinana: Gagal di penyisihan kelas LW2X.